"Keduanya sedang menjalani isolasi," ujar Kemenkes Bavaria, dikutip dari Outlook India, Minggu, 28 November 2021.
Sebelumnya pada Sabtu kemarin, menteri urusan sosial dan integrasi wilayah Hesse, Kai Klose, mengatakan bahwa varian Omicron "kemungkinan besar sudah tiba" di Jerman. Laporan dari Bavaria mengonfirmasi pernyataan tersebut.
Jumat kemarin, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan varian B.1.1.529 yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan sebagai "variant of concern." WHO kemudian menamakannya sebagai varian "Omicron."
Kemunculan Omicron memicu kekhawatiran global, yang membuat sejumlah negara memberlakukan larangan perjalanan dari dan menuju negara-negara Afrika, terutama Afsel. Amerika Serikat (AS) telah mengumuman larangan perjalanan tersebut, yang akan berlaku mulai Senin besok.
Dari negara-negara yang memberlakukan larangan perjalanan, Israel menerapkan aturan terketat sejauh ini. Mulai Senin dini hari nanti, Israel berencana melarang masuk semua warga negara asing demi mencegah kemunculan varian Omicron.
Padahal pada awal November lalu, Israel membuka perbatasan bagi turis-turis asing yang ingin berwisata.
Mengenai larangan perjalanan, Menkes Afsel Joe Phaahla menyebutnya sebagai sesuatu yang "tidak dapat dibenarkan" dan "berlebihan." "Covid-19 adalah darurat kesehatan global. Kita harus bekerja bersama, bukan saling menghukum," ucapnya.
Sementara menurut salah satu ilmuwan ternama Afsel, kemunculan varian Omicron merupakan bukti pentingnya vaksinasi Covid-19. Menurutnya, Covid-19 akan terus bermutasi dan menyebar dengan cepat jika laju vaksinasi -- terutama di benua Afrika -- tidak segera ditingkatkan.
Baca: Belanda Deteksi 61 Infeksi Covid-19 di Kelompok Turis Asal Afrika Selatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News