Mantan presiden Amerika Serikat Barack Obama dalam COP26 di Glasgow, Skotlandia, 8 November 2021. (Paul ELLIS / AFP)
Mantan presiden Amerika Serikat Barack Obama dalam COP26 di Glasgow, Skotlandia, 8 November 2021. (Paul ELLIS / AFP)

Obama Tuduh Rusia dan Tiongkok Kurang Serius Tangani Perubahan Iklim

Willy Haryono • 09 November 2021 08:31
Glasgow: Mantan presiden Amerika Serikat Barack Obama optimistis pemerintahan Joe Biden dapat meloloskan Rancangan Undang-Undang (RUU) terkait isu iklim senilai USD555 miliar. Di waktu bersamaan, ia juga menuduh dua rival utama AS, Tiongkok dan Rusia, sebagai dua negara yang "tidak memiliki urgensi" dalam memangkas emisi karbon mereka yang dapat mendorong laju pemanasan global.
 
Obama, salah satu tokoh utama di balik perjanjian iklim Paris 2015 (COP21), menyampaikan optimismenya di bidang iklim. Namun ia juga tak menampik sempat merasa pesimistis terhadap situasi dunia saat ini.
 
"Ada kalanya masa depan terlihat begitu suram. Ada kalanya juga saya rasa umat manusia dapat bersatu sebelum semuanya terlambat," kata Obama, yang menghadiri KTT Iklim COP26 di Glasgow, Skotlandia, Senin, 8 November 2021.

"Tapi kita tidak sampai jatuh ke dalam keputusasaan," sambungnya, dikutip dari East Bay Times.
 
Masih terkait isu perubahan iklim, Obama mengkritik Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin yang tidak hadir secara langsung di COP26. Menurutnya, ketidakhadiran Xi dan Putin merupakan indikasi bahwa kedua negara tersebut kurang serius dalam menangani isu perubahan iklim.
 
"Merasa kecewa karena pemimpin dua negara penghasil emisi terbesar, Tiongkok dan Rusia, menolak untuk sekadar hadir. Rencana nasional mereka juga merefleksikan kurang adanya urgensi," ungkap Obama.
 
Sebelumnya pada Senin kemarin, Obama sempat berbicara dalam sebuah sesi seputar negara-negara Pasifik di COP26. Ia menyoroti beberapa negara Pasifik yang terancam tenggelam di tengah meningkatnya ketinggian air laut.
 
Kecaman mengenai ketidakhadiran Xi juga telah disampaikan Biden. Menurut dia, absennya Presiden Tiongkok secara fisik di COP26 merupakan sebuah "kesalahan besar."
 
Biden mengatakan, Tiongkok adalah penghasil gas rumah kaca terbesar di dunia, dan "ketidakhadirannya begitu terlihat mencolok."
 
"Kami hadir di sini, dan dengan kehadiran ini, kami mencoba menimbulkan dampak besar. Saya rasa seluruh dunia menyaksikan Amerika Serikat dan menantikan peran kepemimpinannya," tutur Biden.
 
Baca:  Presiden Tiongkok Xi Jinping Tidak Hadir di COP26, Biden: Kesalahan Besar!
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan