Puluhan pemimpin dari seluruh dunia berpartisipasi dalam COP26, konferensi yang bertujuan mencari cara terbaik dalam mengatasi dampak buruk perubahan iklim dan membatasi kenaikan temperatur global di angka 1,5 derajat Celcius.
Dalam COP26, lebih dari 100 negara berkomitmen mengakhiri deforestasi pada 2030. Terdapat pula komitmen dari sejumlah negara untuk mengurangi emisi gas metana mereka secara keseluruhan.
"Ini adalah contoh luar biasa dari ambisi yang diperlukan untuk memerangi pemanasan global," ujar Biden, dilansir dari The Week, Selasa, 2 November 2021.
Baca: Biden Meminta Maaf atas Keluarnya AS dari Perjanjian Iklim di Era Trump
Ia mengatakan pertemuan para pemimpin global selama dua hari di COP26 telah menghasilkan banyak pencapaian di bidang iklim. Menurutnya, dua hari seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Biden mengatakan, Tiongkok adalah penghasil gas rumah kaca terbesar di dunia, dan "ketidakhadirannya begitu terlihat mencolok."
"Kami hadir di sini, dan dengan kehadiran ini, kami mencoba menimbulkan dampak besar. Saya rasa seluruh dunia menyaksikan Amerika Serikat dan menantikan peran kepemimpinannya," tutur Biden kepada awak media di COP26.
"Saya rasa merupakan sebuah kesalahan besar bagi Tiongkok yang memutuskan untuk tidak hadir. Seluruh dunia melihat Tiongkok dan berkata, 'apa nilai tambah yang mereka suguhan?' dan mereka kehilangan kemampuan untuk memberikan pengaruh kepada masyarakat dunia dan semua orang yang ada di COP26."
Xi mengirim pernyataan tertulis ke COP26, yang tidak meliputi rencana spesifik apapun dalam upaya memerangi perubahan iklim dan pemanasan global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
