Juru bicara Pentagon Patrick Ryder. (Kevin Dietsch / Getty / AFP)
Juru bicara Pentagon Patrick Ryder. (Kevin Dietsch / Getty / AFP)

AS Bantah Laporan Tiongkok Bakal Bangun Stasiun Mata-Mata di Kuba

Medcom • 10 Juni 2023 10:03
Washington: Juru bicara Kementerian Pertahanan Amerika Serikat atau Pentagon Brigadir Jenderal Patrick Ryder membantah laporan kantor berita CNN serta Wall Street Journal (WSJ) yang menyatakan bahwa Tiongkok berencana membangun stasiun mata-mata di Kuba untuk menguping komunikasi elektronik di seluruh Amerika Serikat (AS) tenggara. 
 
Ryder menyebut laporan perjanjian antara Tiongkok dan Kuba untuk membangun pangkalan rahasia tersebut "tidak akurat."
 
"Saya dapat memberi tahu Anda bahwa berdasarkan informasi yang kami miliki itu tidak akurat. Kami tidak mengetahui Tiongkok dan Kuba (berencana) mengembangkan jenis stasiun mata-mata apa pun," kata Ryder selama konferensi pers di Pentagon.
"Secara terpisah, saya akan mengatakan bahwa hubungan yang dimiliki kedua negara itu adalah sesuatu yang terus kami pantau. Saya akan mengatakan seperti yang telah Anda dengar kami katakan berkali-kali bahwa aktivitas Tiongkok yang mengkhawatirkan, baik di belahan bumi kita maupun di seluruh dunia adalah sesuatu yang akan terus kita perhatikan dengan cermat. Namun, mengenai laporan khusus itu, tidak, itu tidak akurat," terang Ryder, dikutip dari New York Post, Jumat, 9 Juni 2023.
 
Kamis lalu, CNN dan WSJ sama-sama melaporkan bahwa AS telah mengetahui rencana Tiongkok untuk membangun fasilitas pengawasan di Kuba yang berlokasi kira-kira 100 mil dari Florida. Bahkan, Tiongkok dilaporkan akan membayar Kuba dengan beberapa miliar dolar agar diizinkan untuk membangun pangkalan rahasia tersebut. 
 
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby juga ikut merespons laporan tersebut. Kirby menyatakan bahwa dirinya skeptis dengan kebenaran laporan itu.
 
"Itu tidak akurat. Apa yang dapat saya katakan kepada Anda ialah sejak hari pertama pemerintahan ini, kami telah memperhatikan mengenai kegiatan pengaruh Tiongkok di seluruh dunia, tentu saja di belahan bumi ini dan di wilayah ini," ujar Kirby.
 
"Kami telah mengawasi ini dengan sangat, sangat cermat. Dan kami akan dan kami perlu terus mengambil langkah-langkah untuk mengurangi potensi ancaman yang mungkin ditimbulkan oleh kegiatan tersebut sehingga kami dapat memastikan dan yakin bahwa kami bisa terus membela bangsa ini," lanjutnya.
 
Di sisi lain, Wakil Menteri Luar Negeri Kuba Carlos Fernandez de Cossio menolak dan mengecam laporan itu sebagai rekayasa untuk membenarkan embargo AS terhadap Kuba. 
 
"(Laporan itu) benar-benar palsu dan tidak berdasar," tegasnya. 
 
Diketahui, ketegangan antara AS dan Tiongkok telah meningkat sejak balon pengintai Beijing memasuki wilayah udara Washington pada bulan Januari dan melintasi seluruh benuanya. (Arfinna Erliencani)
 
Baca juga: Kuba Bantah Tudingan Media AS Terkait Pendirian Pangkalan Mata-mata Tiongkok
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(WIL)




LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif