Dilansir dari Xinhua, Selasa, 4 Desember 2021, FDA juga memperpendek syarat waktu penyuntikan booster dari setidaknya enam bulan usai dosis kedua menjadi lima bulan untuk semua orang berusia 12 tahun ke atas.
Keputusan diambil berdasarkan kajian FDA atas data dari Israel, yang telah melakukan uji coba pemberian vaksin booster terhadap lebih dari 6.300 individu berusia 12 hingga 15 tahun.
FDA mengatakan suntikan vaksin booster Pfizer-BioNTech mampu memberikan proteksi lanjutan terhadap Covid-19 dan konsekuensi buruknya. Benefit pemberian booster untuk usia 12-15 tahun ke atas disebut FDA melebihi risikonya.
"Tidak ada kekhawatiran keamanan baru dalam pemberian vaksin booster ini," sebut FDA.
Menurut FDA, dengan gelombang varian Omicron saat ini, otoritas kesehatan AS harus terus mengambil langkah-langkah efektif dalam melindungi keselamatan masyarakat, terutama vaksinasi lengkap dan booster.
Selain itu, pelaksana tugas komisaris FDA Janet Woodcock juga terus menyuarakan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan, seperti memakai masker dan menjaga jarak sosial di ruang publik.
Keputusan terbaru FDA mengenai booster akan dikaji oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pekan ini.
Baca: CDC: Vaksin Pfizer-BioNTech Timbulkan Efek Samping Ringan pada Anak
Varian Omicron menyebar luas dengan cepat di AS, memicu lonjakan angka rawat inap di kalangan usia muda. Sebagian besar kasus Omicron dengan gejala parah ada di kalangan individu yang belum divaksinasi.
Saat ini AS mencatat rata-rata di atas 316 ribu kasus Covid-19 per hari, rekor tertinggi sejak awal pandemi di negara tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News