Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara secara virtual di hadapan anggota DPR Belanda di Den Haag, 31 Maret 2022. (Bart Maat / ANP / AFP)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara secara virtual di hadapan anggota DPR Belanda di Den Haag, 31 Maret 2022. (Bart Maat / ANP / AFP)

Ukraina Antisipasi Serangan Baru Rusia di Donbas

Medcom • 31 Maret 2022 18:04
Kiev: Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersumpah untuk "memperjuangkan setiap meter" tanah Ukraina. Pasukannya disebut tengah bersiap menghadapi gelombang serangan baru Rusia di wilayah separatis Donbas, di mana Moskow menempatkan pasukannya di sana.
 
Dalam sebuah pidato video pada Rabu, 30 Maret 2022 malam, Zelensky mengatakan bahwa Ukraina sedang berada pada "titik balik" dalam perang yang telah berlangsung selama lima pekan. Ia kembali mendesak negara-negara Barat untuk mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina.
 
Invasi Rusia ke Ukraina telah menewaskan dan melukai ribuan warga sipil, membuat seperempat rakyat Ukraina mengungsi, serta membawa ketegangan Rusia-Barat ke titik terburuk sejak Perang Dingin.

Perlawanan kuat pasukan Ukraina telah menghalangi upaya Rusia untuk mengambil alih kota-kota besar, termasuk Kiev. Pasukan bersenjata Rusia pun tertahan selama berminggu-minggu di sejumlah wilayah Ukraina.
 
Baca:  AS Sebut Penasihat Militer Rusia Takut Sampaikan Kebenaran kepada Putin
 
Dalam perundingan damai pekan ini di Istanbul, Rusia mengatakan pihaknya akan mengurangi aktivitas militer dekat Kiev dan kota Chernihiv untuk membangun kepercayaan dalam proses negosiasi.
 
Namun, Ukraina dan sekutu Barat, termasuk Amerika Serikat (AS), memandang janji Rusia sebagai cara membendung kerugian yang dialaminya untuk mempersiapkan serangan lain. Rusia mengklaim pasukannya sudah kembali berkumpul untuk "membebaskan" wilayah Donbas di timur Ukraina.
 
Dalam pidatonya, Zelensky menyebut pergerakan pasukan Rusia yang menjauh dari Kiev dan Chernihiv bukan penarikan, tetapi "dampak dari perjuangan keras pertahanan kami."
 
Ukraina kini tengah melihat penumpukan pasukan Rusia yang berpotensi melancarkan serangan baru di Donbas. "Jami sedang bersiap untuk itu," ujar Zelensky, dilansir dari Al Jazeera, Kamis, 31 Maret 2022.
 
Ia menambahkan bahwa Ukraina "tidak akan menyerahkan apa pun, dan kami akan berjuang untuk setiap meter tanah kami, untuk setiap penduduk."
 
Moskow telah membentuk hubungan erat dengan separatis pro-Rusia yang mengendalikan titik-titik Donbas, yang meliputi "dua republik rakyat" di mana Rusia mengklaim tengah membantu membebaskan mereka dari kontrol Ukraina. Dua entitas itu adalah "Republik Rakyat Donetsk" dan "Republik Rakyat Luhansk."
 
Sebelumnya, Denis Pushilin yang mengklaim sebagai pemimpin "Republik Rakyat Donetsk," menyatakan bahwa operasi penyerangan pasukan Ukraina sedang mengalami peningkatan.
 
"Kami sadar bahwa waktu yang kami butuhkan untuk membebaskan wilayah kami menjadi semakin lama. Permukiman kami yang sekarang berada di bawah kendali Ukraina, semakin banyak korban dan kehancuran yang akan terjadi," katanya.
 

Donetsk meliputi kota Mariupol yang terkepung. Kota tersebut menjadi medan tempur paling sengit dari perang Rusia di Ukraina, di mana sekitar 170.000 orang terjebak dengan sedikit makanan dan air minum. (Kaylina Ivani)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan