Pernyataan disampaikan PM Johnson dalam kunjungannya ke India, usai Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mendeklarasikan rencana Moskow dalam mengubah metode peperangan di Ukraina, yang kini telah memasuki hari ke-59.
Kemenhan Inggris menginterpretasikan pernyataan Shoigu sebagai "pengakuan diam-diam" atas perang di Ukraina yang tidak berjalan sesuai harapan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca: Sekjen PBB akan Bertemu Vladimir Putin di Moskow Pekan Depan
Inggris meyakini bahwa Rusia membutuhkan waktu untuk menyesuaikan taktik perangnya di Ukraina, setelah mengubah fokusnya dari merebut ibu kota Kiev ke operasi 'pembebasaan' di wilayah timur.
"Ada kemungkinan (Rusia) akan mengandalkan pengeboman dan serangan udara sebagai cara untuk menekan perlawanan Ukraina," ujar Kemenhan Inggris, dikutip dari Sky News, Sabtu, 23 April 2022.
Walau situasi keamanan di Kiev dan sekitarnya sudah membaik, PM Johnson menerima penilaian intelijen Barat yang mengindikasikan bahwa perang di Ukraina akan berlangsung sepanjang 2022 dan berakhir dengan kemenangan Putin.
Jumat kemarin, seorang jenderal Rusia mengatakan bahwa Moskow ingin menguasai keseluruhan wilayah selatan dan timur Ukraina di fase baru invasi. Rencana ini meliputi merebut keseluruhan Donbas, yang dapat menjadi penghubung ke Semenanjung Krimea.
Jika wilayah selatan timur Ukraina berhasil dikuasai, Rusia dapat memegang kendali daratan yang membentang panjang hingga Moldova.