Tokoh separatis Ukraina, Denis Pushilin yang mengklaim sebagai pemimpin Republik Rakyat Donetsk. (Sega VOLSKII / AFP)
Tokoh separatis Ukraina, Denis Pushilin yang mengklaim sebagai pemimpin Republik Rakyat Donetsk. (Sega VOLSKII / AFP)

2 Wilayah Separatis Pro-Rusia di Ukraina Perintahkan Mobilisasi Militer

Willy Haryono • 19 Februari 2022 15:40
Donetsk: Pemimpin dari dua wilayah separatis pro-Rusia di Ukraina memerintahkan mobilisasi militer berskala penuh pada Sabtu ini, 19 Februari 2022. Seruan mobilisasi ini disampaikan di saat negara-negara Barat masih mengkhawatirkan potensi terjadinya invasi Rusia ke Ukraina.
 
Kekhawatiran itu masih ada meski Rusia terindikasi sudah menarik sebagian pasukannya dari dekat perbatasan Ukraina.
 
"Saya meminta seluruh prajurit cadangan untuk datang ke komisariat militer. Hari ini, saya telah menandatangani sebuah dekrit mobilisasi umum," ucap Denis Pushilin, tokoh separatis yang mengklaim sebagai pemimpin Republik Rakyat Donetsk, dalam sebuah pesan video, dikutip dari DW.

Tokoh separatis lainnya, Leonid Pasechnik, telah menandatangani dekrit serupa untuk wilayah yang disebutnya sebagai Republik Rakyat Luhansk.
 
Dalam beberapa hari terakhir, aksi saling menembakkan artileri antara pasukan Ukraina dan separatis pro-Rusia dikabarkan meningkat. Menurut Amerika Serikat dan para sekutunya, peningkatan aksi saling serang ini dapat menjadi alasan bagi Rusia untuk menginvasi Ukraina.
 
"Tidak ada bukti bahwa masyarakat Ukraina menginginkan momen seperti ini terjadi, di saat 150 ribu prajurit (Rusia) berkumpul di dekat perbatasan untuk meningkatkan konflik yang telah berlangsung selama bertahun-tahun," ujar Presiden AS Joe Biden.
 
Rusia berulang kali membantah tuduhan Barat mengenai rencana invasi ke Ukraina. Moskow menekankan hanya ingin mendapat jaminan keamanan dari Barat, termasuk kepastian bahwa Ukraina tidak akan pernah bisa bergabung ke dalam aliansi NATO.
 
Jumat kemarin, otoritas Donetsk dan Luhansk mulai mengevakuasi warga mereka ke Rusia. Mereka mengaku khawatir dapat sewaktu-waktu diserang pasukan Ukraina. Kiev membantah tegas pernyataan tersebut.
 
Baca:  Biden Yakin Putin Sudah Membuat Keputusan untuk Menginvasi Ukraina
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan