Polisi berada di depan rumah wali kota pinggiran Paris yang dirusak demonstran, 2 Juli 2023. (Nassim GOMRI / AFP)
Polisi berada di depan rumah wali kota pinggiran Paris yang dirusak demonstran, 2 Juli 2023. (Nassim GOMRI / AFP)

Demonstran Prancis Tabrakkan Mobil ke Rumah Wali Kota Pinggiran Paris

Willy Haryono • 02 Juli 2023 15:37
Paris: Para demonstran muda bentrok dengan aparat kepolisian Prancis pada Sabtu malam hingga Minggu dini hari, 2 Juli 2023, dalam aksi protes mengecam kematian remaja bernama Nahel M. Dalam aksi kekerasan di malam kelima ini, sejumlah pengunjuk rasa nekat menabrakkan mobil ke rumah wali kota wilayah pinggiran ibu kota Paris.
 
Meski masih rusuh, intensitas aksi kekerasan di Paris dan sejumlah kota lainnya di Prancis sudah relatif menurun dibanding malam-malam sebelumnya.
 
Kepolisian Prancis telah melakukan 719 penangkapan secara nasional sejak Sabtu malam hingga Minggu pagi, dalam operasi pengamanan ketertiban umum yang bertujuan memadamkan pergolakan sosial terburuk di Prancis dalam beberapa tahun terakhir.

Krisis yang menyebar dengan cepat ini menimbulkan tantangan baru bagi kepemimpinan Presiden Emmanuel Macron dan mengungkap ketidakpuasan mendalam di lingkungan berpenghasilan rendah atas diskriminasi dan kurangnya kesempatan kerja.
 
Nahel M, remaja berusia 17 tahun yang kematiannya di tangan polisi pada Selasa lalu memicu kemarahan, dimakamkan pada hari Sabtu kemarin dalam sebuah prosesi Muslim di kampung halamannya di Nanterre, wilayah pinggiran kota Paris di mana emosi atas kehilangannya masih membara.
 
Saat malam tiba di ibu kota Prancis, kerumunan kecil berkumpul di Champs-Elysees untuk memprotes kematian Nahel dan kekerasan polisi. Demonstran kemudian berhadapan dengan ratusan aparat keamanan dengan pentungan dan perisai yang menjaga jalan ikonik dan butik merek ternama Cartier dan Dior.
 
Di lingkungan di Paris utara, pengunjuk rasa menyalakan petasan membakar barikade di saat polisi menembakkan gas air mata dan granat kejut.
 
Sebuah mobil ditabrakkan demonstran ke rumah wali kota l'Hay-les-Roses, Vincent Jeanbrun, di pinggiran Paris pada Minggu dini hari waktu setempat. Setelah merusak sebagian rumah, demonstran membakar mobil tersebut.
 
"Pada pukul 12.30 dini hari, saat saya masih berada di balai kota seperti tiga malam sebelumnya, sejumlah orang menabrakkan mobil ke rumah saya dan membakarnya. Di dalam ada istri dan dua anak saya," ujar Jeanbrun.
 
"Saat berusaha melindungi anak-anak dan kabur dari para penyerang, istri dan salah satu anak saya terluka," sambungnya, dalam laporan kantor berita CNN.
 
Beberapa sekolah, kantor polisi, balai kota, dan toko di Prancis telah menjadi sasaran vandalisme dalam beberapa hari terakhir. Tetapi serangan pribadi seperti ke rumah wali kota merupakan sesuatu yang jarang terjadi.
 
Kerusuhan juga meletus di kota Marseille, tetapi tampaknya tidak sehebat malam sebelumnya, menurut Kementerian Dalam Negeri Prancis. Kontingen polisi yang diperkuat telah menangkap 55 pengunjuk rasa di sana.
 
Penangkapan secara nasional sedikit lebih rendah dibanding malam sebelumnya, yang oleh Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin dikaitkan dengan "tindakan tegas pasukan keamanan."
 
Sekitar 2.800 orang telah ditahan secara keseluruhan sejak kematian Nahel pada Selasa lalu. Pengerahan polisi massal telah disambut baik beberapa penduduk yang ketakutan di lingkungan yang menjadi target dan para pemilik toko yang menjadi korban penjarahan.
 
Baca juga:  Kerusuhan Malam Kelima, Polisi Evakuasi Turis dari Champs-Elysees Paris
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan