Pesawat jet tempur F-16 Fighting Falcon. (Manjunath KIRAN / AFP)
Pesawat jet tempur F-16 Fighting Falcon. (Manjunath KIRAN / AFP)

AS Sepakat Jual Pesawat F-16 ke Turki setelah Swedia Masuk NATO

Willy Haryono • 27 Januari 2024 16:31
Washington: Mengakhiri negosiasi selama berbulan-bulan, pemerintah Amerika Serikat (AS) pada hari Jumat kemarin akhirnya menyetujui kesepakatan senilai USD23 miliar untuk menjual pesawat jet tempur F-16 ke Turki, setelah Ankara meratifikasi keanggotaan Swedia di NATO, kata Kemeneterian Luar Negeri di Washington.
 
Sebagaimana diwajibkan undang-undang, pihak kementerian memberi tahu Kongres AS tentang perjanjian tersebut, serta penjualan 40 unit F-35 ke Yunani senilai USD8,6 miliar.
 
Mengutip dari France 24, Sabtu, 27 Januari 2024, Turki akan mendapatkan 40 pesawat F-16 baru yang menambah jumlah dari 79 jet di armada saat ini, kata Kemenlu AS dalam siaran persnya.

AS tidak memberi lampu hijau pada transaksi tersebut sampai instrumen ratifikasi Turki atas keanggotaan Swedia tiba di Washington, kata seorang pejabat AS, seraya menyoroti sifat perundingan yang sangat sensitif.
 
Semua instrumen ratifikasi harus disimpan di Washington, ibu kota yang akan dikunjungi Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg minggu depan. Washington juga akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak di bulan Juli untuk menandai ulang tahun ke-75 aliansi NATO.
 
Parlemen Turki meratifikasi keanggotaan Swedia di NATO pada Selasa lalu setelah lebih dari satu tahun penundaan yang mengganggu upaya Barat menunjukkan tekad bersama dalam menghadapi perang Rusia di Ukraina.

Lampu Hijau Turki

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan awalnya keberatan dengan upaya Swedia menjadi anggota NATO karena Stockholm cenderung menerima kelompok Kurdi yang dianggap Ankara sebagai organisasi "teroris."
 
Swedia menanggapi keluhan Turki dengan memperketat undang-undang anti-terorisme dan mengambil langkah-langkah keamanan lain yang diminta Erdogan.
 
Lampu hijau Turki agar Swedia menjadi anggota NATO membuat Hongaria menjadi negara terakhir penentu keanggotaan Swedia.
 
Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban pada hari Selasa lalu mengundang mitranya dari Swedia ke Budapest untuk membahas tawaran tersebut, meski muncul indikasi mengenai ketegangan antara kedua negara.
 
Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson mengatakan dirinya akan bertemu dengan Orban, tapi "tidak akan bernegosiasi" dengan Hongaria mengenai tawaran Stockholm untuk menjadi NATO.
 
Di Washington, prosesnya diperkirakan memakan waktu beberapa minggu lagi, dengan harapan akan diadakannya upacara pengibaran bendera di pertemuan tingkat menteri NATO berikutnya di Brussels pada April mendatang.
 
Baca juga:  Apresiasi Izin Parlemen Turki untuk Swedia, AS: NATO Semakin Kuat
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan