Sejumlah pemilik restoran memprotes kebijakan jam malam ini, karena bisnis mereka sudah hancur berantakan akibat kebijakan penguncian (lockdown) selama dua bulan pada musim semi lalu.
Dilansir dari laman BBC pada Minggu, 18 Oktober 2020, jam malam di Prancis berlaku untuk kota Paris, Marseille, Lyon, Lille, dan lainnya. Lewat aturan ini, semua orang di Prancis dilarang keluar rumah mulai pukul 21.00 hingga 06.00 pagi.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, jam malam ini berguna untuk menghindari risiko membludaknya pasien di seluruh rumah sakit di seantero negeri. Namun kebijakan ini dikhawatirkan dapat semakin memperburuk sektor perekonomian Prancis.
Baca: Prancis Catat Lonjakan 7.000 Lebih Kasus Harian Covid-19
"Pasti akan ada karyawan yang kehilangan pekerjaan," kata Stefano Anselmo, manajer sebuah restoran di Paris.
"Semua ini sudah seperti bencana," sambungnya.
Aturan jam malam juga diterapkan di Italia karena adanya lonjakan kasus covid-19. Italia, negara pertama di Eropa yang terkena dampak parah covid-19 di fase awal, mencatat lonjakan infeksi pada Sabtu kemarin.
Selain jam malam, aturan lainnya akan diumumkan Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte pada Minggu ini.
Media lokal Italia mengatakan, aturan baru mungkin akan ditujukan kepada berbagai aktivitas non-esensial seperti pusat kebugaran, kolam renang, dan acara olahraga amatir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News