Klein, seorang mantan pejabat Kementerian Luar Negeri AS, hadir dalam telekonferensi di hadapan hakim Zia Faruqui di Washington.
Dokumen pengadilan yang didapat The Washington Post memaparkan secara detail aktivitas Klein terkait kerusuhan di Gedung Capitol. Dalam dokumen disebutkan Klein pernah menggunakan perisai milik polisi untuk mencoba membobol pintu gedung.
Disebutkan pula bahwa Klein sempat meminta bantuan dari massa pendukung Trump, kehilangan topi merah bertuliskan "Make America Great Again" dan mencarinya selama kerusuhan. Ia disebutkan memungut memakai topi merah di lantai gedung kala itu, namun ternyata bukan miliknya.
Dilansir dari laman tvnz.co.nz, Sabtu, 6 Maret 2021, penangkapan Klein merupakan kaitan paling dekat antara kerusuhan Gedung Capitol dan pemerintahan Trump.
Lebih dari 300 orang telah didakwa atas kerusuhan tersebut. Beberapa dari mereka terkait dengan grup ekstremis seperti Proud Boys, yang telah dinyatakan Kanada sebagai kelompok teroris.
Baca: FBI Sebut Kerusuhan Gedung Capitol Terorisme Domestik
Pernah menjadi staf kampanye Trump, Klein hingga kini belum bersedia berkomentar.
Juru bicara Kemenlu AS mengatakan bahwa Klein pernah ditunjuk Trump sebagai salah satu ajudannya pada 2017, sebelum akhirnya mengundurkan diri pada Januari lalu.
"Hal ini sedang diinvestigasi FBI, dan mereka adalah agensi yang tepat terkait kasus ini," ucap jubir Kemenlu AS.
Menurut keterangan FBI, Klein masih berstatus sebagai pegawai Kemenlu AS saat terjadinya kerusuhan di Gedung Capitol pada 6 Januari, yang telah menewaskan setidaknya lima orang termasuk satu polisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News