Kendati gencatan senjata ketiga kembali gagal, Trump optimistis Armenia dan Azerbaijan pada akhirnya akan "kembali berdamai."
"Mereka (Armenia dan Azerbaijan) sudah berseteru selama bertahun-tahun lamanya. Tentu saja saya kecewa melihat (kegagalan gencatan senjata) itu," ujar Trump kepada awak media menjelang keberangkatannya menuju acara kampanye di Michigan pada Selasa.
"Itulah yang terjadi jika dua negara berseteru sejak lama. Tapi mereka akan kembali berdamai," sambungnya, dilansir dari laman Anadolu Agency pada Rabu, 28 Oktober 2020.
Pernyataan Trump disampaikan usai AS memediasi gencatan senjata antar Armenia dan Azerbaijan di Washington pada pekan kemarin. Gencatan senjata itu runtuh usai Azerbaijan menuding Armenia telah melanggar gencatan senjata.
Azerbaijan mengklaim bahwa pada Senin kemarin, pasukan Armenia melanjutkan serangan terhadap permukiman sipil dan unit militer, meski gencatan senjata kemanusiaan sudah berlaku.
Padahal sebelumnya, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan berjanji akan mematuhi gencatan senjata yang dimediasi AS.
Baca: PM Armenia Pastikan akan Patuhi Gencatan Senjata Terbaru
Dua gencatan senjata sebelumnya dimediasi oleh Rusia, yang juga berakhir gagal hanya dalam hitungan hari. Armenia dan Azerbaijan terus saling tuding sebagai pihak yang melanggar gencatan senjata di Nagorno-Karabakh.
Nagorno-Karabakh adalah wilayah yang diakui komunitas internasional sebagai milik Azerbaijan, namun selama ini dikuasai etnis Armenia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News