Sekelompok anggota parlemen dari Gerakan Sosialisme (MAS), sebuah partai yang berpihak pada Morales, melemparkan tomat ke Choquehuanca saat ia naik podium.
Choquehuanca terpaksa meninggalkan majelis tanpa menyampaikan pidatonya. Insiden itu menyebabkan pertikaian antara pendukung Morales dan anggota partai berkuasa.
Presiden Bolivia Luis Arce mengutuk insiden itu, menyebutnya sebagai "vandalisme" yang dilakukan para pendukung Morales.
"Evo-isme sekali lagi menunjukkan bahwa mereka tidak ingin berdialog dengan tindakan-tindakan ini. Apa yang terjadi hari ini tidak mewakili sentimen rakyat Bolivia," tegas Arce, melansir dari laman Anadolu Agency, Sabtu, 9 November 2024.
Morales menanggapi via media sosial pernyataan Arce yang menuduh para pelempar tomat sebagai pengkhianat.
“Ia berjanji untuk memperbaiki ekonomi, tetapi malah memperburuknya. Ia berjanji untuk menghormati lembaga, tetapi justru menghancurkannya. Ia menjanjikan transparansi, tetapi ia terlibat dalam korupsi," kata Morales.
Eks presiden itu juga mengumumkan bahwa ia mengakhiri aksi mogok makan yang dimulainya enam hari lalu untuk menekan pemerintah agar terlibat dalam dialog dengan para pendukungnya.
Para pengunjuk rasa pro-Morales telah memblokir jalan raya selama 19 hari sejak 11 Oktober untuk memprotes surat perintah penangkapan Morales atas tuduhan "pemerkosaan, perdagangan manusia, dan penyelundupan."
Para demonstran menuntut pengunduran diri Arce dan pencabutan perintah penangkapan.
Morales menjadi sasaran serangan bersenjata pada 28 Oktober saat ia melakukan perjalanan dari kota Villa Tunari ke Lauca, tempat ia akan bertemu dengan para petani koka.
Ia melaporkan bahwa kendaraannya ditembak sedikitnya 14 kali, dan pengemudinya terluka dalam serangan itu. Morales menyalahkan Arce atas serangan tersebut.
"Arce akan tercatat dalam sejarah sebagai presiden terburuk. Menyerang mantan presiden sudah melewati batas," tuturnya.
Para pendukung Morales kemudian memblokir jalan-jalan di Bolivia bagian tengah, yang menyebabkan bentrokan dengan ratusan polisi yang turun tangan untuk melawan para pengunjuk rasa.
Baca juga: Kelompok Bersenjata Rebut Pos Militer Bolivia dan Culik 200 Personelnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News