Keputusan Macron dapat mengguncang strategi vaksinasi covid-19 di Prancis, karena negara tersebut memprioritaskan penghuni panti jompo dan warga berusia di atas 75 tahun.
Prancis mengandalkan vaksin AstraZeneca untuk sebagian besar porsi program vaksinasi, sebelum kemudian perusahaan asal Inggris itu mengumumkan pemangkasan distribusi karena adanya masalah produksi.
"Untuk vaksin AstraZeneca ini, kami tidak akan memberikannya untuk orang berusia di atas 65 tahun," kata Macron kepada saluran televisi TF1 pada Selasa malam, 2 Februari 2021.
Macron menyebut vaksin AstraZeneca yang dikembangkan bersama University of Oxford ini akan diberikan kepada tenaga kesehatan di bawah 65 tahun, individu rentan secara kesehatan, atau mereka yang berisiko tinggi terinfeksi covid-19.
Baca: Macron Mengaku Terkena Covid-19 karena Teledor
Kebijakan Prancis berbeda dari panduan Agensi Obat-obatan Eropa yang mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin AstraZeneca pada Jumat pekan kemarin.
Dalam sebuah keterangan Otoritas Tinggi Kesehatan Prancis pada Selasa kemarin, disebutkan bahwa vaksin AstraZeneca "direkomendasikan bagi warga berusia di bawah 65 tahun."
Badan tersebut berencana mengkaji kembali panduan ini saat AstraZeneca memiliki lebih banyak data mengenai efektivitas vaksinnya terhadap lansia. Pemerintah Prancis mengandalkan pannduan badan tersebut untuk menerapkan strategi vaksinasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id