Dalam sebuah video singkat dari tempat peristirahatan presiden di Versailles, Macron mengaku merasakan gejala pusing, lelah, dan batuk kering. Ia berjanji akan "transparan total" dalam menginformasikan status penyakitnya pada setiap hari.
"Saya merasa baik-baik saja," kata Macron, berbicara dengan menggunakan pakaian kasual. "Secara umum, kemungkinan penyakit saya tidak akan berevolusi ke arah yang lebih buruk," sambungnya, dilansir dari laman TVNZ pada Sabtu, 19 November 2020.
Macron mengatakan, diagnosis covid-19 terhadap dirinya "menunjukkan bahwa virus ini dapat menyentuh siapapun, karena saya sangat terlindungi dan berhati-hati."
"Tapi pada akhirnya saya terjangkit virus ini. Mungkin ini terjadi karena ada momen keteledoran, dan juga sedikit momen kesialan," ungkap Macron.
Seorang tokoh Eropa lainnya yang pernah menghabiskan waktu bersama Macron di Konferensi Tingkat Tinggi Uni Eropa pekan kemarin, Perdana Menteri Slovakia Igor Matovic, juga dinyatakan positif covid-19.
Baca: Perdana Menteri Slovakia Positif Korona
Sementara sepuluh pemimpin lainnya di KTT UE sejauh ini dinyatakan negatif -- antara tidak menjalani tes atau hasilnya belum keluar.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang pernah dinyatakan positif covid-19 dan menjalani perawatan selama tiga hari, telah berbicara dengan Macron via telepon. Gedung Putih mengatakan Trump berharap Macron dapat cepat sembuh seperti sedia kala.
Selain Trump, sejumlah ajudan dan staf kampanye petahana juga pernah dinyatakan positif covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
