Min Aung Hlaing telah mengunjungi Rusia pada Juli lalu, dalam sebuah lawatan yang disebut Moskow bersifat pribadi.
Baca: Pemimpin Junta Myanmar ke Rusia untuk 'Urusan Pribadi'
Sejak terjadi kudeta di Myanmar pada Februari 2021, Min Aung Hlaing dilarang mewakili Myanmar di sebagian besar pertemuan internasional. Ia dinilai tidak mewakili Myanmar usai menumbangkan pemimpin yang terpilih secara demokratik, Aung San Suu Kyi.
Dilansir dari Al Jazeera, Rusia merupakan sumber peralatan militer Myanmar. Rusia juga merupakan salah satu negara pertama yang menyuarakan dukungan untuk junta setelah kudeta.
"Pemimpin junta akan menghadiri pertemuan puncak ekonomi, mengunjungi beberapa landmark, universitas dan pabrik. Para menteri serta pejabat senior militernya juga akan bertemu mitranya di Rusia," lapor media lokal.
Rusia telah memberi Myanmar vaksin Covid-19 selama pandemi. Sementara itu, Myanmar berencana mengimpor bensin dan bahan bakar minyak Rusia untuk meredakan kekhawatiran pasokan, karena Rusia sedang mencari sumber bisnis baru di tengah sanksi gempuran Barat atas invasi di Ukraina.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan para aktivis menuduh militer Myanmar melakukan kekejaman dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Mereka mendesak masyarakat internasional untuk menghentikan penjualan senjata ke Myanmar.
Militer Myanmar saat ini mengaku sedang memerangi 'teroris' dan berusaha memulihkan perdamaian di seantero negeri. Min Aung Hlaing pernah berjanji akan menegakkan kembali pemerintahan demokratis setelah pemilihan umum 2020 yang disebutnya telah dipenuhi kecurangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News