Kelompok-kelompok hak asasi telah mendesak Prancis untuk memulangkan istri dan anak-anak dari terduga militan ISIS yang hidup di sejumlah kamp Suriah. Seruan disampaikan sejak ISIS mengalami kekalahan besar di Suriah dan juga Irak.
Tetapi, Pemerintah Prancis menolak repatriasi menyeluruh, dengan mengatakan bahwa kembalinya anggota keluarga ISIS berpotensi menimbulkan risiko keamanan dalam negeri.
Untuk itu, Prancis hanya akan merepatriasi sebagian individu dengan mempelajari kasus mereka satu per satu. Penyelidikan ini berujung pada repatriasi kelompok pertama yang terdiri dari 16 ibu dan 35 anak dari Suriah pada Juli 2022, dan 55 lainnya pada Oktober.
Baca juga: Prancis Repatriasi 40 Anak-anak dan 15 Perempuan dari Kamp Suriah
Para perempuan dan anak-anak yang kembali ke Prancis hidup di kamp Roj di timur laut Suriah. Kamp itu berada di bawah pemerintahan Kurdi, yang berada dekat perbatasan Turki dan Irak.
Mereka pergi ke Suriah, baik dengan suami atau bergabung dengan pasangan mereka.
Pengacara Marie Dose, yang mewakili kerabat dari mereka yang ditahan di beberapa kamp di Suriah, mengatakan 150 wanita dan anak-anak Prancis pernah tinggal di sejumlah kamp di Suriah.
Kementerian Luar Negeri Prancis menolak mengatakan berapa banyak lagi perempuan atau anak-anak yang akan direpatriasi. Namun, kelompok HAM mengecam kondisi sanitasi mengerikan, malnutrisi, dan kepadatan di kamp-kamp Suriah, terutama di Al-Hol.
"Masih ada sejumlah anak yatim piatu dan beberapa ibu yang meminta dipulangkan bersama anak mereka, termasuk seorang perempuan penyandang disabilitas," kata Dose tanpa menyebutkan jumlahnya, dilansir dari RFI, Rabu, 25 Januari 2023.
Dalam satu dekade terakhir, ribuan ekstremis di Eropa melakukan perjalanan ke Suriah untuk menjadi militan ISIS. Tak sedikit yang membawa keluarga mereka untuk tinggal di "kekhilafahan" ISIS di Irak dan Suriah.
Sejak ISIS dikalahkan pasukan pimpinan Kurdi yang didukung Amerika Serikat (AS) pada 2019, kembalinya anggota keluarga dari para militan yang ditangkap atau dibunuh telah menjadi masalah pelik bagi sejumlah negara Barat.
Beberapa negara Eropa, seperti Belgia, Jerman, dan Belanda, telah merepatriasi banyak warganya dari kamp Suriah.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News