Anak-anak itu diserahkan ke layanan penitipan anak dan akan menjalani tindak lanjut medis dan sosial. Sementara para wanita akan dipindahkan ke otoritas kehakiman.
"Prancis mengucapkan terima kasih kepada otoritas lokal atas kerja sama mereka yang memungkinkan operasi ini," kata Kementerian Luar Negeri Prancis, dikutip dari AFP, Kamis, 20 Oktober 2022.
Pada September lalu, Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa memutuskan bahwa Prancis harus memeriksa kembali permintaan repatriasi dari dua perempuan Prancis yang melakukan perjalanan ke Suriah dengan pasangan mereka untuk bergabung dengan militanIslamic State (ISIS). Permintaan itu juga untuk anak-anak yang mereka lahirkan di sana.
Warga negara Prancis termasuk di antara lebih dari 40.000 warga negara asing. Menurut Human Rights Watch, kebanyakan dari mereka adalah warga Irak yang ditahan.
Menurut perkiraan sebelumnya oleh kelompok hak asasi, beberapa perempuan dan anak-anak kemungkinan masih tetap berada di kamp setelah operasi repatriasi hari ini. Sebelumnya, repatriasi serupa terjadi pada Juli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
