Perjanjian yang disepakati Rusia dan Ukraina dengan mediasi Perserikatan Bangsa-Bangsa serta Turki itu bertujuan mengatasi krisis pangan global.
"Hingga pagi ini, jumlah biji-bijian yang meninggalkan sejumlah pelabuhan Ukraina mencapai 721.449 ton. Ini akan akan terus berlanjut," kata Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar dalam sebuah konferensi pers di Ankara, dikutip dari laman TRT World, Selasa, 23 Agustus 2022.
"Semoga jumlahnya akan terus meningkat dalam beberapa hari ke depan," sambung dia. Akar menekankan bahwa segala upaya dilakukan untuk memastikan semua pasokan pangan itu tiba di tempat tujuan dengan cepat dan aman.
Rusia dan Ukraina, dengan dimediasi PBB serta Turki sebagai penjamin, menyepakati perjanjian ekspor biji-bijian pada 22 Juli lalu di Istanbul. Lewat perjanjian itu, Rusia dan Ukraina dapat mengekspor produk pertanian mereka ke pasar global.
Sebelumnya, ekspor semacam itu terhenti sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari.
Pusat Koordinasi Gabungan (JCC) dengan perwakilan dari Rusia, Ukraina dan Turki serta PBB telah dibangun di Istanbul untuk mengawasi jalannya kegiatan ekspor.
Sabtu kemarin, Akar dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah menggelar pertemuan dengan jajaran petinggi JCC di Istanbul dalam membahas segala sesuatu mengenai proses pengiriman pangan.
Baca: Total 31 Kapal Pasokan Pangan Tinggalkan Pelabuhan Ukraina
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News