Morales, sekutu Arce di masa lalu, awalnya termasuk di antara suara terkuat di Bolivia yang mengatakan bahwa sekitar 200 anggota militer berupaya melakukan "kudeta" pada Rabu lalu. Ia menyerukan agar "semua yang terlibat dalam kudeta ini ditangkap dan diadili."
Namun pada hari Minggu kemarin, Morales bergabung dengan pihak lain yang berpendapat bahwa Arce sendiri yang sebenarnya mengatur kudeta tersebut dalam upaya meraih simpati rakyat Bolivia di tengah merosotnya popularitas.
Arce "tidak menghormati kebenaran, menipu kita, berbohong, tidak hanya kepada rakyat Bolivia tetapi juga kepada seluruh dunia," kata Morales dalam sebuah program siaran lokal dan dilansir PBS News, Senin, 1 Juli 2024.
Melalui media sosial X, Morales juga menyerukan penyelidikan independen terhadap aksi kudeta Bolivia.
Morales mendukung tuduhan yang dibuat mantan Jenderal Juan José Zuniga, yang diduga memimpin upaya kudeta tersebut. Ia mengatakan Zuniga telah memberi tahu rekan-rekan dan keluarganya tentang rencana kudeta sebelum melaksanakannyam, dan bahwa saat dalam tahanan, ia memberi tahu pihak berwenang bahwa Arce telah "mengkhianatinya."
"Presiden mengatakan kepada saya: 'Situasinya sangat kacau, sangat kritis. Perlu menyiapkan sesuatu untuk meningkatkan popularitas saya'," ucap Zúniga mengutip pernyataan Arce.
Teori itu dengan cepat diadopsi musuh-musuh politik Arce, yang menyebutnya sebagai "kudeta diri sendiri."
"Pada suatu saat kebenaran akan diketahui," ujar Zúniga mengatakan kepada awak media saat dipindahkan ke penjara pada hari Sabtu.
Baca juga: Kudeta Gagal, 17 Orang Ditangkap oleh Pemerintah Bolivia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News