Presiden Venezuela Nicolas Maduro. (AFP)
Presiden Venezuela Nicolas Maduro. (AFP)

Pemilu Venezuela Dimulai, Nicolas Maduro Terancam Kehilangan Kekuasaan

Willy Haryono • 29 Juli 2024 08:07
Caracas: Venezuela memulai pemilihan umum pada hari Minggu kemarin, dalam sebuah pemungutan suara yang dapat menentukan nasib kepemimpinan Presiden Nicolas Maduro. Petahana terancam kehilangan kekuasaan setelah 13 tahun berkuasa di Venezuela.
 
Mengutip dari Politico, Senin, 29 Juli 2024, pemerintahan sosialis Maduro menghadapi pemilu terberatnya dalam beberapa dekade terakhir dari elektabilitas kandidat oposisi Edmundo Gonzalez. Siapa pun yang menang, pemilu Venezuela yang diawasi ketat ini diperkirakan memiliki konsekuensi luas di kawasan.
 
Dalam satu dekade terakhir, Venezuela telah mengalami penurunan ekonomi parah ke tingkat memprihatinkan di era damai. Produk domestik bruto Venezuela hanya seperlima dari puncaknya di tahun 2012, saat negara tersebut dipimpin Hugo Chavez.

Sejak turunnya Chavez, manajemen yang buruk ditambah sanksi Uni Eropa dan Amerika Serikat telah memukul perekonomian Venezuela. Kelaparan meluas, dan hampir 8 juta warga Venezuela beramai-ramai pergi ke negara lain untuk mencari kehidupan baru.
 
Baca juga:  Ribuan Warga Venezuela Menyeberang ke Kolombia
 
Gonzalez, seorang diplomat pensiunan berusia 74 tahun, merupakan pengganti Maria Corina Machado, pemimpin oposisi utama, yang dilarang mencalonkan diri di menit-menit terakhir.
 
Maduro, presiden pengganti pilihan Chavez, menang dalam pemilu di tahun 2013 dan 2018, meski oposisi memboikot pemungutan suara tersebut. Maduro menimbulkan kekhawatiran awal bulan ini, dengan mengatakan bahwa kemenangan besar dalam pemilu diperlukan untuk menghindari "pertumpahan darah, atau perang saudara yang dipicu oleh kaum fasis."
 
Pernyataan ini menuai teguran dari Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, yang negaranya berbatasan langsung dengan Venezuela. Lula sebelumnya enggan mengkritik Maduro sebagai sesama tokoh sayap kiri.
 
Jajak pendapat exit poll oleh Edison Research yang berbasis di Amerika Serikat, dirilis saat pemungutan suara berakhir pada pukul 18.00 waktu setempat, memperkirakan bahwa Gonzalez akan meraih 65 persen suara, sementara Maduro 31 persen.
 
Edison Research melakukan survei di level nasional dengan mewawancarai 6.846 pemilih di 100 lokasi pemungutan suara.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan