Sekjen PBB Antonio Guterres. (KARIM JAAFAR / AFP)
Sekjen PBB Antonio Guterres. (KARIM JAAFAR / AFP)

Sekjen PBB: Kesetaraan Gender Tercapai 300 Tahun Lagi!

Willy Haryono • 08 Maret 2023 07:04
New York: Kemajuan menuju kesetaraan gender telah "menghilang di depan mata kita," kata Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres kepada Komisi Status Perempuan pada Senin lalu.
 
Berbicara kepada kelompok hak-hak perempuan PBB menjelang Hari Perempuan Internasional pada Rabu ini, 8 Maret 2023, Guterres mengatakan bahwa kesetaraan gender baru akan tercapai "300 tahun lagi" menurut perkiraan terbaru dari UN Women, organisasi PBB yang didedikasikan untuk kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
 
Guterres mengutip tingginya tingkat kematian ibu, anak perempuan dipaksa menikah dini, dan anak perempuan diculik serta diserang hanya karena bersekolah sebagai bukti bahwa harapan mencapai kesetaraan gender bergerak "semakin jauh."

Dalam pidatonya, dikutip dari laman CNN, Guterres tidak menyebut Iran, yang dikeluarkan dari komisi beranggotakan 45 orang itu pada Desember lalu karena terjadinya aksi protes terkait Mahsa Amini, perempuan yang tewas usai ditahan "polisi moral" atas aturan berpakaian.
 
"Hak-hak perempuan dilanggar dan diancam di seluruh dunia," kata Guterres, menyebutkan beberapa negara, khususnya Afghanistan. Ia mengatakan bahwa perempuan dan anak perempuan di Afghanistan seolah telah dihapus dari kehidupan publik.
 
Senin lalu, sekelompok perempuan muda Afghanistan berkumpul di luar Universitas Kabul untuk memprotes kelompok Taliban yang melarang mereka untuk kuliah. Larangan Taliban tersebut, yang juga berlaku bagi siswi sekolah menengah, disebut PBB mungkin masuk kategori "kejahatan terhadap kemanusiaan."
 
Laporan yang disampaikan kepada Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa pada Senin kemarin juga mencatat peningkatan pernikahan paksa dan pernikahan anak, larangan mengecualikan perempuan dari ruang publik seperti taman dan pusat kebugaran, dan pembatasan lain yang membatasi kemampuan perempuan untuk bekerja dan bepergian secara mandiri di Afghanistan.
 
Guterres mengatakan, wakil sekretaris jenderal dan direktur eksekutif UN Women baru-baru ini mengunjungi Afghanistan dan menyampaikan kepada Taliban bahwa "kami tidak akan pernah berhenti berjuang untuk" perempuan dan anak perempuan.
 
"Krisis dan konflik paling berdampak terhadap perempuan dan anak perempuan," sebut Guterres, yang juga mengutip perang di Ukraina. Tahun lalu, PBB menyerukan penyelidikan atas laporan pemerkosaan dan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak-anak Ukraina setelah terjadinya invasi Rusia.
 
Guterres juga mengatakan bahwa "di banyak tempat, hak seksual dan reproduksi perempuan dibatalkan," meski ia tidak merinci secara spesifik lokasinya.
 
Juni lalu, Mahkamah Agung Amerika Serikat membatalkan Roe v. Wade, dan menyerahkan hak aborsi kepada masing-masing negara bagian. Setahun sebelumnya, larangan aborsi karena cacat janin mulai berlaku di Polandia.
 
Untuk mencapai kesetaraan gender, Guterres menyerukan tindakan "bersama" dan "segera," mulai dari meningkatkan pendidikan, pendapatan, dan lapangan kerja bagi perempuan dan anak perempuan, terutama di negara-negara berkembang di Global South, hingga mempromosikan partisipasi mereka dalam sains dan teknologi.
 
"Patriarki, diskriminasi, dan stereotip berbahaya selama berabad-abad telah menciptakan kesenjangan gender yang sangat besar dalam sains dan teknologi," tutur Guterres.
 
"Mari kita perjelas: kerangka kerja global tidak berfungsi untuk perempuan dan anak perempuan di dunia. Mereka perlu berubah," pungkasnya.
 
Baca juga:  Ucapan Selamat Hari Perempuan Sedunia dalam Bahasa Inggris dan Arti
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan