Mengutip dari laman India Today, Minggu, 5 Maret 2023, kokain itu diduga terkait dengan kartel narkoba asal Meksiko dan memiliki nilai jalanan sekitar USD677 juta atau setara Rp10,2 triliun.
Jumlah tersebut setara dengan setengah dari perkiraan konsumsi tahunan narkoba di Australia, sehingga menjadikan operasi gabungan tersebut sebagai salah satu penggerebekan narkoba terbesar yang melibatkan kepolisian Negeri Kanguru.
Kepolisian Australia Barat mengeluarkan pernyataan pada Sabtu, dan mengumumkan bahwa 12 tersangka telah ditangkap dan didakwa sehubungan kasus tersebut. Ini adalah pertama kalinya otoritas Australia mengungkapkan detail operasi gabungan dengan AS yang sudah dimulai sejak November 2022.
Menurut polisi, kargo berisi kokain yang menuju Australia diganti dengan produk palsu yang dikemas secara identik.
Tiga orang yang diduga menjadi anggota "sindikat narkoba lengan Australia" telah ditangkap dengan 1,2 ton kokain palsu pada 30 Desember karena diduga melakukan tiga perjalanan untuk mengambil paket.
Sembilan orang lainnya ditangkap pada 13 Januari. Seorang pria berkewarganegaraan AS berusia 39 tahun termasuk di antara 12 orang yang didakwa, kata kepolisian Australia.
Komisaris Polisi Australia Barat Col Blanch memuji keberhasilan "Operasi Beech" dan mengatakan bahwa penangkapan dan penyitaan ini akan menjadi pesan bagi sindikat narkoba internasional bahwa barang terlarang mereka tidak dapat diterima.
Baca juga: 3,2 Ton Kokain Disita Polisi Selandia Baru di Samudera Pasifik
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News