Perdana Menteri Italia Mario Draghi akan memimpin jalannya pertemuan, yang juga akan dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Perdana Menteri India Narendra Modi, dan jajaran petinggi G20 lainnya.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell telah menyatakan dukungannya terhadap Afghanistan. Senin kemarin, ia mengatakan bahwa UE menilai "situasi kemanusiaan dan ekonomi di Afghanistan sudah nyaris tumbang."
"Hari ini, kami sepakat untuk melakukan pendekatan terukur untuk memberikan bantuan langsung kepada masyarakat Afghanistan, namun dengan tetap tidak mengakui Taliban," tutur Borrell, dikutip dari voanews.
"Kami akan menyalurkan bantuan melalui mitra-mitra multilateral," sambungnya.
Di hari yang sama, Guterres mengatakan bahwa Afghanistan sedang menghadapi momen krusial yang dapat menentukan keberlangsungan hidup semua masyarakat di negara tersebut.
Ia menyebut banyak bank di Afghanistan sudah tidak beroperasi, begitu juga dengan rumah sakit dan layanan esensial lainnya. Ia mengingatkan bahwa krisis kemanusiaan di Afghanistan, yang disebut tengah berdampak pada setengah dari total populasi, kian memburuk.
"Masyarakat Afghanistan tidak boleh mengalami hukuman kolektif atas tindakan buruk Taliban," sebut Guterres.
Baca: Negara G20 Diminta Berkontribusi Atasi Krisis Kemanusiaan Afghanistan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News