Presiden Rusia Volodymyr Zelensky saat berbicara di KTT COP26 di Glasgow, Skotlandia, 1 November 2021. (ANDY BUCHANAN / POOL / AFP)
Presiden Rusia Volodymyr Zelensky saat berbicara di KTT COP26 di Glasgow, Skotlandia, 1 November 2021. (ANDY BUCHANAN / POOL / AFP)

Presiden Volodymyr Zelensky Tuduh Rusia Persiapkan Kudeta di Ukraina

Willy Haryono • 27 November 2021 09:49
Kiev: Presiden Volodymyr Zelensky menuduh Rusia tengah mempersiapkan kudeta di Ukraina, yang disebutnya direncanakan berlangsung pekan depan. Ia mengklaim agensi intelijen Ukraina telah berhasil membongkar rencana tersebut.
 
Zelensky juga mengatakan bahwa rencana kudeta ini dirancang Rusia bersama sekelompok orang kaya Ukraina.
 
Dalam sebuah konferensi pers di Kiev, dilansir dari Global News, Jumat, 26 November 2021, Zelensky mengatakan bahwa dirinya menerima informasi mengenai kudeta yang dijadwalkan berlangsung di Ukraina pada Rabu atau Kamis pekan depan.

Ia tidak memaparkan banyak detail mengenai tudingannya tersebut, namun mengindikasikan adanya peran salah satu pengusaha kaya Ukraina, Rinat Akhmetov.
 
Menurut Zelensky, badan intelijen Ukraina memiliki rekaman audio dari sebuah pertemuan yang disebutnya berlangsung antara sekelompok warga Rusia dan Ukraina dalam membahas rencana kudeta yang didanai Akhmetov. Kekayaan Akhmetov diestimasi mencapai USD7,5 miliar.
 
Menolak memberikan detail lebih lanjut, Zelensky menegaskan bahwa dirinya tidak akan melarikan diri dari Ukraina seperti presiden terdahulu di tahun 2014.
 
Juru bicara pemerintah Rusia, Dmitry Peskov, membantah tuduhan Ukraina dalam pernyataan kepada awak media di Moskow pada Jumat kemarin. "Rusia tidak memiliki rencana untuk terlibat," tutur Peskov.
 
"Rusia tidak pernah melakukan hal seperti itu," tegasnya.
 
Bantahan serupa juga dilayangkan Akhmetov. Menurutnya, tudingan yang dilayangkan Zelensky merupakan "sebuah kebohongan absolut."
 
"Saya marah atas menyebarnya kebohongan ini, terlepas dari apapun motif presiden," tutur Akhmetov, dalam pernyataan yang dilayangkan dari juru bicaranya, Anna Terekhova.
 
Dalam beberapa pekan terakhir, Ukraina dan negara-negara Barat khawatir atas penumpukan pasukan Rusia di area perbatasan. Hal itu mengindikasikan potensi terjadinya invasi oleh Rusia ke wilayah Ukraina.
 
Baca:  AS dan Prancis Diskusikan Aktivitas Militer Rusia di Ukraina
 
Kremlin berkukuh tidak berencana melakukan invasi, dan menuduh Ukraina serta mitra-mitra Barat-nya membuat klaim seperti itu untuk menutupi rencana agresif mereka sendiri.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan