Dilansir dari News 18, Rabu, 6 Oktober 2021, militer AS memiliki total 3.750 bom nuklir aktif dan tidak aktif per 30 September 2020. Jumlahnya berkurang 55 dari satu tahun sebelumnya.
Jumlah hulu ledak nuklir AS ini merupakan yang terendah sejak era Perang Dingin. Kala itu, angkanya sempat menyentuh 31.255.
Data jumlah bom nuklir AS dirilis ke publik di tengah upaya pemerintahan Presiden Joe Biden untuk memulai kembali pembicaraan kontrol senjata dengan Rusia. Topik ini sempat terhenti di bawah kepemimpinan Presiden AS ke-45, Donald Trump.
"Meningkatkan transparansi cadangan nuklir merupakan bagian penting untuk upaya non-proliferasi dan pelucutan senjata," kata Kemenlu AS dalam sebuah pernyataan.
Baca: Rusia Siap Bekukan Hulu Ledak Nuklir Bersama AS
Sebelumnya, Trump disebut telah menarik AS dari kesepakatan nuklir Iran, perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) dengan Rusia, dan New Start Treaty -- perjanjian pembatasan jumlah senjata nuklir antara Washington dan Moskow.
Setelah resmi menjabat, Biden pun kembali mengusulkan agar New Start diperpanjang lima tahun. Usulan ini langsung disetujui Presiden Rusia Vladimir Putin.
Menurut data Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm pada Januari 2021, AS memiliki 5.550 hulu ledak nuklir, Rusia 6.255, Tiongkok 350, Inggris 225. Jumlah tersebut meliputi hulu ledak yang sudah tidak aktif. (Nadia Ayu Soraya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News