Pasukan Amerika Serikat (AS) mengawasi upaya evakuasi dari Afghanistan di Bandara Kabul. Foto: AFP
Pasukan Amerika Serikat (AS) mengawasi upaya evakuasi dari Afghanistan di Bandara Kabul. Foto: AFP

AS Bersiap Hadapi Serangan Baru Setelah Bom di Bandara Kabul

Fajar Nugraha • 27 Agustus 2021 11:57
Washington: Pasukan Amerika Serikat (AS) di Kabul, Afghanistan bersiap menghadapi lebih banyak serangan Islamic State (ISIS) saat mengakhiri misi evakuasi mereka. Persiapan menghadapi serangan baru ini dilakukan ketika jumlah tentara AS yang tewas dalam ledakan bom bunuh diri Kamis (26 Agustus) meningkat menjadi 13.
 
Seorang pejabat AS mengatakan bahwa jumlah personel mereka yang tewas kemungkinan akan meningkat lebih tinggi lagi. Sementara hingga saat ini sekitar 18 orang lainnya terluka.
 
Baca: ISIS Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan di Sekitar Bandara Kabul.

Serangan itu menandai korban militer AS pertama di Afghanistan sejak Februari 2020 dan merupakan insiden paling mematikan bagi pasukan Amerika di negara itu dalam satu dekade.
 
Setidaknya dua ledakan merobek kerumunan yang memadati gerbang Bandara Internasional Hamid Karzai yang putus asa untuk meninggalkan Afghanistan sejak Taliban merebut kekuasaan hampir dua minggu lalu. Mereka mengantre keluar dari Afghanistan, menjelang tenggat waktu 31 Agustus untuk menarik pasukan Amerika setelah dua dekade bertahan di negeri konflik itu.
 
Dalam sebuah pernyataan, ISIS mengaku bertanggung jawab dan mengatakan salah satu pelaku bom bunuh diri menargetkan "penerjemah dan kolaborator dengan tentara Amerika."
 
Jenderal Korps Marinir Frank McKenzie, Kepala Komando Pusat militer AS mengatakan, dalam jumpa pers bahwa ledakan itu diikuti dengan baku tembak. McKenzie mengatakan ancaman dari ISIS tetap ada di samping "aliran ancaman aktif lainnya."
 
"Kami percaya itu adalah keinginan mereka untuk melanjutkan serangan ini dan kami berharap serangan itu berlanjut - dan kami melakukan segala yang kami bisa untuk bersiap," kata McKenzie.
 
Baca: 13 Tentara AS Tewas dan 18 Lainnya Terluka dalam Serangan Kabul.
 
McKenzie menambahkan bahwa potensi serangan di masa depan dapat mencakup roket yang ditembakkan ke bandara atau bom mobil yang mencoba masuk. McKenzie mengatakan dia tidak melihat apa pun yang akan meyakinkannya bahwa pasukan Taliban telah membiarkan serangan itu terjadi.
 
Para pejabat AS mengatakan satu bom diledakkan di dekat Gerbang Abbey di Bandara Kabul dan yang lainnya dekat dengan Hotel Baron di dekatnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan