Dokumen AS yang bocor soal perang Ukraina diduga dimanipulasi Rusia. (AFP)
Dokumen AS yang bocor soal perang Ukraina diduga dimanipulasi Rusia. (AFP)

Bocornya Dokumen Rahasia AS Soal Perang Ukraina Disebut Rekayasa Rusia

Marcheilla Ariesta • 10 April 2023 07:20
Washington: Dokumen rahasia terkait taktik Amerika Serikat (AS) dan NATO dalam perang di Ukraina bocor di sejumlah platform media sosial. Akibatnya para pejabat di Washington pontang-panting untuk menghapus jejak digital itu.
 
Pejabat di Kyiv memperingatkan bahwa dokumen-dokumen itu tidak autentik karena telah diubah oleh Rusia. Perubahan itu di antaranya untuk menutupi jumlah korban pasukan Moskow, tetapi sebaliknya menggelembungkan jumlah orang Ukraina yang tewas.
 
Foto-foto dokumen berlabel 'sangat rahasia' dan 'rahasia' itu, termasuk beberapa yang terlihat diunggah di Twitter dan Telegram dalam beberapa hari terakhir.

Menurut pejabat AS, dokumen tersebut termasuk grafik dan peta yang menunjukkan lokasi pasukan militer dan persenjataan di Ukraina pada 1 Maret dan tampaknya telah disebarluaskan secara daring pada hari yang sama.
 
"Kementerian Pertahanan secara aktif meninjau masalah ini dan telah membuat rujukan resmi ke Departemen Kehakiman untuk dilakukan penyelidikan," kata Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh dalam pernyataan singkatnya Jumat lalu, dilansir dari VOA, Minggu, 9 April 2023.
 
Baca juga: Bocoran Dokumen Ungkap Kedalaman Spionase AS Terkait Perang Rusia-Ukraina
 
Terungkapnya dokumen itu adalah terobosan intelijen publik pertama terkait Rusia sejak Kremlin menginvasi Ukraina pada akhir Februari 2022, menurut The New York Times, yang melaporkan kebocoran dokumen tersebut.
 
Pada Jumat lalu, The Times melaporkan, sejumlah dokumen kedua muncul di media sosial yang “tampaknya merinci rahasia keamanan nasional Amerika dari Ukraina hingga Timur Tengah hingga Tiongkok.”
 
Kumpulan dokumen pertama juga berisi informasi spesifik tentang jadwal pelatihan untuk brigade tempur Ukraina dan tingkat pengeluaran untuk sistem peluncur roket HIMARS yang telah disediakan AS menjelang serangan balasan musim semi yang diharapkan Kyiv.
 
“Saya tidak melihat risiko apa pun dari publikasi informasi ini, termasuk informasi yang menyimpang tentang rencana yang sedang dikembangkan oleh Staf Umum (Militer) Ukraina,” kata Mykhailo Podolyak, penasihat presiden Ukraina kepada VOA.
 
“(Dokumen) itu tidak relevan dengan apa yang akan dilakukan dalam sebulan atau pada waktu tertentu ketika skenario ini akan diterapkan di medan perang,” sambungnya.
 
Podolyak menambahkan, jika dokumen itu memang benar-benar asli, Rusia pasti tidak akan merilisnya. "Anda akan berpura-pura tidak tahu rencananya, ujarnya.
 
Bagan yang diubah itu mencantumkan angka kematian pihak Rusia antara 16.000 hingga 17.500, jauh di bawah perkiraan para analis yang mencapai 200.000 orang, termasuk tentara yang tewas, terluka atau hilang.
 
Bagan yang dimodifikasi itu juga mencantumkan perkiraan tentara Ukraina yang tewas mencapai antara 61.000 hingga 71.500.
 
“Angka yang diubah benar-benar membuka mereka (dinas intelijen Rusia) sepenuhnya. Dan itu memperlihatkan bahwa alasan utama dari (kebocoran dokumen) ini adalah untuk meyakinkan publik Rusia bahwa hanya 17.000 tentara (Rusia) yang tewas,” kata Andrey Piontkovsky, peneliti senior di Institut Modern Rusia yang berkantor pusat di New York.
 
“Ini adalah operasi propaganda yang dirancang terutama untuk opini publik Rusia,” kata Piontkovsky.
 
Ia menambahkan, apa yang telah dirilis tidak berisi “informasi militer berbahaya yang terperinci.”
 
Beberapa narablog militer Rusia berpendapat berbeda. Mereka menyatakan, dokumen tersebut dibocorkan oleh intelijen Barat untuk menyesatkan para komandan Rusia menjelang serangan balasan yang akan datang oleh Ukraina.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan