Analis mencatat bahwa sebagian besar blogger pro Rusia menanggapi peristiwa itu dengan kekhawatiran, kecemasan, dan kemarahan yang relatif berbeda. Ini pun menunjukkan bahwa ruang informasi di Rusia tidak konsisten dan bersatu saat menanggapi peristiwa tersebut.
Diketahui, sebagian blogger menyoroti fakta bahwa sebagian besar pasukan Korps Relawan Rusia (RDK) dan Legiun Kebebasan Rusia (LSR) merupakan orang Rusia. Para blogger pun menyebut orang-orang itu sebagai pengkhianat Rusia dan menuding mereka telah bekerja di bawah Intelijen Pertahanan Ukraina (GUR)
"Beberapa blogger juga berspekulasi bahwa serangan itu adalah operasi informasi yang disengaja dengan maksud untuk mengalihkan perhatian dari penangkapan Rusia baru-baru ini di Bakhmut serta bertujuan untuk menanamkan kepanikan di ruang informasi Rusia sebelum potensi serangan balasan Ukraina," kata para ahli, dikutip dari Yahoo News, Rabu, 24 Mei 2023.
Mantan perwira Rusia Igor Girkin mengatakan dirinya telah memperingatkan sejak lama bahwa serangan lintas batas sejenis itu dapat menjadi bagian dari strategi serangan balasan Ukraina yang lebih luas.
Sementara itu, kepala kelompok tentara bayaran Wagner Group Yevgeny Prigozhin menanggapi insiden tersebut dengan mengkritik pemerintah Rusia atas kelambanan birokrasinya dalam memfasilitasi serangan. Menurut dia, Kementerian Pertahanan Rusia telah gagal memperkuat perbatasan dan melindungi Rusia.
Pasukan RDK diyakini berhasil menerobos garis pertahanan Rusia dan menekankan kelemahan benteng tersebut. Hal ini pun dinilai terjadi akibat benteng pertahanan Rusia tidak sepenuhnya dikelola dengan tentara yang terlatih dan dilengkapi dengan senjata yang baik.
Latar belakang
Pada 22 Mei lalu, Legiun Kebebasan Rusia dan Korps Relawan Rusia mengumumkan bahwa mereka telah membebaskan permukiman di wilayah Oblast Belgorod dari pemerintah Rusia. Mereka pun diketahui berupaya untuk “membebaskan” seluruh wilayah Rusia.Di sisi lain, Gubernur Oblast Belgorod Federasi Rusia Vyacheslav Gladkov mengatakan bahwa "kelompok sabotase dan pengintaian Angkatan Bersenjata Ukraina" telah memasuki wilayah distrik Grayvoron.
Media Rusia pada 22 Mei malam melaporkan bahwa gedung-gedung administrasi di Belgorod, termasuk kantor FSB (Federal Security Service of Russian Federation) dan Kementerian Dalam Negeri, telah dilanda serangan drone.
Menanggapi insiden tersebut, Juru bicara Intelijen Pertahanan Ukraina, Andrii Yusov, menggambarkan peristiwa di Belgorod sebagai penciptaan "zona keamanan" untuk melindungi warga Ukraina. Dia juga menambahkan bahwa hanya warga negara Rusia yang mengambil bagian di dalamnya.
Sementara itu, penasihat kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, Mykhailo Podoliak, menegaskan bahwa Ukraina tidak memiliki hubungan dengan peristiwa yang terjadi di wilayah Oblast Belgorod barat Rusia. (Arfinna Erliencani)
Baca juga: Rusia Hadapi Serangan Infiltrasi di Wilayahnya Sendiri
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News