Omali Yeshitela, pendiri Partai Sosialis Rakyat Afrika (APSP) dan Gerakan Uhuru, serta dua anggota partai lainnya, Penny Joanne Hess dan Jesse Nevel, dituduh sebagai agen yang tidak terdaftar dari Rusia. Mereka didakwa hukuman penjara maksimal lima tahun.
Anggota lainnya bernama Augustus Romain, juga dituduh sebagai agen Rusia. Ia terancam hukuman 10 tahun penjara.
Dikutip dari Al-Arabiya, Rabu, 19 April 2023, keempat orang tersebut diduga menerima uang dan dukungan dari Alexandr Ionov, warga Rusia yang berbasis di AS. Ionov diketahui memiliki atasan petugas FSB Rusia yang berbasis di Moskow.
Tahun lalu, Ionov dituduh menjalankan operasi pengaruh politik yang diarahkan oleh FSB. Namun, kontaknya di AS tidak disebutkan, meski fasilitas APSP diserbu oleh FBI pada saat itu.
Dalam dakwaan yang diajukan di Tampa, Florida pada Selasa, 18 April, tuduhan terhadap Ionov diperbarui.
Ionov berkedok sebagai presiden Gerakan Anti-Globalisasi Rusia yang berbasis di Moskow untuk mempromosikan pandangan Rusia tentang politik, perang Ukraina, dan masalah lainnya. Ia juga menggunakan APSP dan Gerakan Uhuru, serta spinoff Black Hammer yang berbasis di Georgia.
Yeshitela melakukan perjalanan ke Rusia pada 2015 dan bergabung dengan grup Ionov. Departemen Kehakiman mengatakan, pada 2016, Ionov mendanai tur protes empat kota oleh APSP yang mendukung "Petisi tentang Kejahatan Genosida terhadap Orang Afrika di Amerika Serikat."
Pada 2017 dan 2019, kelompok tersebut juga aktif memberi pengaruh pada pemilihan lokal di St. Petersburg dan Florida.
Pada 2022, Romain dan Black Hammer menerima pendanaan dari Ionov dan kelompoknya "untuk memajukan kepentingan Rusia terkait invasi Rusia ke Ukraina." Departemen Kehakiman AS mengatakan, orang-orang Amerika tersebut mengetahui bahwa Ionov bekerja untuk pemerintah Rusia.
Departemen Kehakiman AS juga mengajukan dakwaan paralel di Washington terhadap warga negara Rusia Natalia Burlinova, kepala organisasi PICREADI yang bergerak di bidang kerja sama akademik, dengan tuduhan bekerja sama dengan FSB untuk merekrut warga AS.
"Pengumuman hari ini menggambarkan gambaran mengerikan tentang tindakan pemerintah Rusia dan sejauh mana FSB akan melakukan campur tangan dalam pemilu kami," kata Direktur Pelaksana FBI Kurt Ronnow. (Vania Augustine Dilia)
Baca juga: Diduga Mata-mata, Rusia Tangkap Jurnalis AS
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id