Namun, para ahli lain telah mencatat bahwa ada jutaan orang California -,termasuk anak-anak dan pekerja penting Kulit Hitam dan Latin,- yang belum divaksinasi. Lebih dari 51 persen dari total populasi California telah divaksinasi penuh dan 52 persen penduduk L.A. County telah menerima kedua dosis tersebut.
“Peningkatan kasus dan rawat inap ini terjadi di antara mereka yang tidak divaksinasi,” kata Dr. Robert Kim-Farley, seorang profesor epidemiologi di University of California, Los Angeles Fielding School of Public Health.
"Virus ini, jika Anda tidak divaksinasi, akan menemukan Anda,” tegasnya
Dr Anne Rimoin, seorang profesor epidemiologi di University of California, Los Angeles Fielding School of Public Health, mengatakan mandat baru itu masuk akal. “Mandat masker universal yang tidak didasarkan pada status vaksinasi sangat memungkinkan untuk dilaksanakan,” katanya.
“Harus memakai masker di dalam ruangan, untuk semua orang, itu sederhana dan efisien,” ucap Dr Rimoin.
California telah mengatakan bahwa mereka akan terus mewajibkan masker di sekolah umum, kebijakan yang telah berlaku sejak Februari dan ditegaskan kembali dalam panduan baru yang dirilis untuk sekolah umum.
Itu bertentangan dengan pedoman dari CDC, yang telah menyerukan untuk kembali sepenuhnya ke ruang kelas pada musim gugur dan merekomendasikan bahwa masker menjadi opsional untuk siswa dan staf yang divaksinasi penuh.
Juga pada Kamis, University of California mengumumkan bahwa mahasiswa dan personel harus memerlukan bukti vaksinasi dua minggu sebelum kembali ke kampus untuk semester musim gugur. Siswa yang tidak memberikan bukti vaksinasi atau yang belum mengajukan pengecualian atau penangguhan pada tanggal tersebut dapat ditangguhkan pendaftarannya.
Penyebaran varian Delta telah mendorong dorongan vaksinasi baru yang kuat dari pemerintahan Biden, dan pejabat federal berencana untuk mengirim tim medis ke komunitas yang menghadapi wabah yang sekarang tampaknya tak terhindarkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
