Sekjen PBB Antonio Guterres (kanan) bertemu Presiden AS Joe Biden di New York, Senin, 20 September 2021. (Brendan Smialowski / AFP)
Sekjen PBB Antonio Guterres (kanan) bertemu Presiden AS Joe Biden di New York, Senin, 20 September 2021. (Brendan Smialowski / AFP)

Biden Temui Guterres Jelang Pidato di Sidang Majelis Umum PBB

Willy Haryono • 21 September 2021 10:44
New York: Presiden Amerika Serikat Joe Biden bertemu Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres di New York, Amerika Serikat, pada Senin malam. Pertemuan ini berlangsung menjelang pidato Biden di Sidang Majelis Umum ke-76 PBB pada Selasa, 21 September 2021.
 
Guterres sebelumnya mengatakan bahwa salah satu fokus yang harus disampaikan dalam Sidang Majelis Umum PBB adalah mengenai rivalitas antara AS dan Tiongkok. Beberapa hari lalu, Guterres pernah meminta AS dan Tiongkok untuk memulihkan hubungan demi mencegah terjadinya Perang Dingin Baru.
 
Berbicara kepada awak media usai bertemu Guterres, Biden hanya menyampaikan pernyataan diplomatis yang bersifat umum.

"Sekjen dan saya sama-sama berkomitmen tinggi terhadap kebebasan dan kehormatan manusia, dua prinsip yang mendasari terbentuknya PBB," ucap Biden, dilansir dari laman CBS News.
 
Senin kemarin, juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan bahwa hubungan AS dan Tiongkok "bukan berada di ranah konflik, melainkan kompetisi." Ia menampik karakterisasi yang disampaikan Guterres seputar hubungan AS-Tiongkok.
 
Baca:  Sekjen PBB Desak AS dan Tiongkok Perbaiki Hubungan, Cegah Perang Dingin
 
Menurut Psaki, Biden nantinya akan menyampaikan hal-hal penting yang harus dilakukan dalam satu dekade ke depan.
 
"Ia akan menyampaikan pernyataan mengenai mengapa satu dekade ke depan akan menentukan masa depan kita, bukan hanya bagi Amerika Serikat, tapi juga komunitas global," tutur Psaki.
 
"Pernyataan itu akan menjadi bagian sentral dari pidatonya," sambung dia.
 
Pertemuan Biden dan Guterres juga terjadi di saat AS menghadapi kecaman keras dari Prancis atas pembentukan aliansi AUKUS dengan Australia dan Inggris. Gara-gara AUKUS, Prancis kehilangan kontrak kapal selam bernilai miliaran dolar yang telah disepakati dengan Australia.
 
Prancis telah menarik duta besarnya dari AS dan juga Australia. Paris juga membatalkan pertemuan sektor pertahanan dengan Inggris.
 
Dalam beberapa hari ke depan, menurut keterangan sejumlah pejabat AS, Biden akan menghubungi Presiden Prancis Emmanuel Macron via telepon.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan