BUMN Indonesia yang hadir yakni PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Power Indonesia, PT PLN (Persero), PT PLN Indonesia Power, PT PLN Nusantara Power, PT ANTAM, PT Timah, dan PT Vale Indonesia.
Terdapat tujuh perusahaan Finlandia yang berpartisipasi, yakni Wärtsilä, Metso Outotec, Neste, Sumitomo Energia, Clic Innovation, Terra Factory, dan SCS Consulting. Business Luncheon juga dihadiri oleh pejabat Kementerian ESDM RI, Kementerian Perindustrian RI, Kementerian Ekonomi dan Ketenagakerjaan Finlandia, dan badan perdagangan, pariwisata, dan investasi Finlandia Business Finland.
"Indonesia dan Finlandia pada tahun 2022 telah menyepakati Nota Kesepahaman mengenai Kerja Sama Energi Berkelanjutan, Bersih, dan Terbarukan serta Efisiensi Energi, nota Kesepahaman tersebut merupakan payung kerja sama kedua negara yang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi krisis energi saat ini, melalui Business Luncheon, diharapkan entitas bisnis kedua negara dapat semakin banyak menciptakan proyek-proyek konkret," ujar Duta Besar Indonesia untuk Finlandia Ratu Silvy Gayatri, dalam keterangan di situs Kementerian Luar Negeri, Senin, 31 Oktober 2022.
Kegiatan Business Luncheon diikuti secara antusias oleh para undangan. Metso Outotec yang memiliki investasi di Kabupaten Sidoarjo, Indonesia, mengapresiasi kerja sama yang telah terjalin. Metso Outotec juga dapat mendukung teknologi smelter yang dibutuhkan Indonesia. Adapun Wartsila menyampaikan kemampuannya dalam mengembangkan teknologi energi terbarukan yang fleksibel. Di samping itu, Sumitomo Energia tertarik membantu pengembangan teknologi biowaste dengan metode konversi waste-to-energy.
Dalam diskusi informal business-to-business, sejumlah perusahaan Finlandia juga antusias menjajaki peluang kerja sama di bidang energi hidrogen dan baterai dengan BUMN Indonesia.
Sepanjang lima tahun terakhir (2018-2022) proyek dan nilai realisasi investasi Finlandia di Indonesia cukup dinamis. Pada kurun 2018-2020 realisasi investasi Finlandia meningkat dari nilai USD3,5 juta melalui 20 proyek menjadi USD3,8 juta dalam 52 proyek.
Selama masa krisis energi Eropa tahun ini, tercatat investasi Finlandia di Indonesia hingga Juni 2022 menurun namun terdapat kenaikan pada jumlah proyek di Indonesia, yakni menjadi 36 buah.?
Mendukung pernyataan Dubes RI, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soerpano, memandang kemajuan teknologi Finlandia dapat mendukung transformasi energi fosil menjadi energi terbarukan di Indonesia. Untuk mendorong investasi perusahaan dari sektor tersebut ke Tanah Air, Eddy merasa perusahaan Finlandia perlu lebih familiar dengan peraturan dan iklim bisnis di Indonesia.
Di samping energi terbarukan, Indonesia juga mengajak perusahaan Finlandia berinvestasi pada bidang mineral, khususnya di dua bidang prioritas, yakni refinery project dan green metals. Berkat perubahan terbaru regulasi tentang mineral dan insentif bagi pemegang izin, menurut Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM, Dr. Ir. Ediar Usman, iklim investasi sektor mineral di Indonesia menjadi lebih menarik.
Baca: Rempah Indonesia 'Spice Up' Resepsi Diplomatik di Finlandia dan Estonia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News