Dikutip dari aljazeera, Minggu, 5 Juni 2022, Putin mengancam akan menyerang "target baru" jika rudal jarak jauh dan sistem roket terbaru disalurkan Barat ke Ukraina. Ia menegaskan bahwa pengiriman senjata semacam itu hanya bertujuan untuk "memperpanjang konflik."
"Kami akan menarik kesimpulan yang sesuai dan menggunakan persenjataan kami untuk menyerang target-target yang belum pernah kami serang sejauh ini," kata Putin tanpa mengelaborasi lebih lanjut.
Pernyataan Putin disampaikan beberapa hari usai Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan bahwa AS akan mengirim "sistem roket yang dapat menyerang wilayah Rusia" dari Ukraina. Satu hari kemudian, Biden mengumumkan bahwa dirinya telah memutuskan untuk mengirim "sistem roket yang lebih canggih" ke Ukraina.
Saat ini Ukraina sedang berusaha mendapatkan Sistem Peluncur Roket (MLRS) seperti M270 dan M142 HIMARS untuk menyerang pasukan dan pasokan senjata Rusia.
Walau Ukraina menekankan bahwa pihaknya tidak akan menyerang wilayah Rusia, ada kekhawatiran sistem roket canggih semacam itu dapat membuat AS dan NATO berhadapan langsung dalam konflik terbuka dengan Moskow.
Sejumlah pejabat Rusia berulang kali memperingatkan bahwa keputusan AS memasok sistem roket canggih ke Ukraina dapat memperburuk konflik saat ini.
Berbicara ke saluran televisi Rossiya-1, Putin mengatakan pasokan senjata Barat ke Ukraina didesain untuk memperpanjang konflik. "Kami memahami bahwa pasokan dari Amerika Serikat dan beberapa negara lain bertujuan untuk menggantikan sejumlah peralatan militer (Ukraina) yang sudah hancur," ucap Putin.
Baca: Putin Peringatkan Prancis dan Jerman atas Penyaluran Senjata ke Ukraina
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News