Sebelumnya, Yunani mengeluarkan imbauan kepada semua warganya untuk menghindari bepergian ke Ukraina. Warga Yunani yang sedang berada di Ukraina juga diminta untuk meninggalkan negara itu "secepat-cepatnya."
Rusia berulang kali membantah akan menginvasi Ukraina, dan menyebut reaksi negara-negara Barat atas isu ini berlebihan. Namun, Moskow masih menyiagakan lebih dari 100.000 tentara mereka di dekat perbatasan Ukraina, memicu kekhawatiran akan terjadinya invasi.
Kremlin mengaku hanya ingin meminta jaminan keamanan dari Amerika Serikat dan NATO. Salah satu yang diminta adalah jaminan bahwa Ukraina tidak akan pernah menjadi anggota NATO.
Dalam pernyataannya, Kemenlu Yunani menyatakan bahwa tiga tentara Ukraina "bertanggung jawab" atas kematian dua warga Yunani di desa Hranitne. Lokasi insiden berada di dekat titik kontak pasukan separatis pro-Rusia yang merebut sejumlah wilayah Ukraina timur pada 2014.
Dilansir dari The Star, disebutkan bahwa kekerasan terjadi setelah empat warga negara Yunani dan tentara Ukraina bertengkar "atas alasan yang tidak penting."
Baca: Setelah Ukraina, AS Minta Warganya Tinggalkan Belarusia
Belum diketahui apa yang dilakukan empat warga Yunani di area timur Ukraina. Namun pejabat Kemenlu Yunani memastikan insiden itu tidak ada hubungannya dengan konflik yang sedang berlangsung.
Menlu Yunani Nikos Dendias berupaya untuk berbicara dengan pemimpin Ukraina tentang insiden tersebut, dan menekankan bahwa komunitas Yunani di Ukraina harus dilindungi.
Saat ini tercatat ada ribuan warga Yunani yang tinggal di Ukraina, salah satu negara pecahan Uni Soviet. (Kaylina Ivani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News