COVAX mengatakan, distribusi akan mencakup rata-rata 3,3 persen dari total populasi 145 negara yang ambil bagian dalam tahap pertama.
Rincian 330 juta alokasi vaksin tersebut, yaitu mencakup 240 juta dosis vaksin AstraZeneca-Oxford yang dibuat oleh Serum Institute of India, kemudian 96 juta dosis dari suntikan yang sama yang dibuat oleh AstraZeneca, dan ditambah 1,2 juta dosis vaksin covid-19 dari Pfizer-BioNTech.
"Kami akan segera dapat mulai memberikan vaksin penyelamat hidup secara global, hasil yang kami tahu sangat penting jika kami ingin memiliki kesempatan untuk mengalahkan pandemi ini," ujar Kepala Eksekutif GAVI Seth Berkley, dilansir dari Channel News Asia, Kamis, 4 Februari 2021.
Alokasi dan distribusi vaksin nantinya akan tunduk pada berbagai aturan, termasuk persetujuan darurat WHO untuk vaksin, dan kesiapan dan penerimaan negara.
Baca juga: COVAX: Korut akan Terima Lebih Dari 1,9 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca
Berkley mengatakan pekan lalu, bahwa COVAX bertujuan memberikan total 2,3 miliar dosis hingga akhir tahun. Ini termasuk 1,8 miliar dosis vaksin ke negara-negara berpenghasilan rendah tanpa biaya kepada pemerintah mereka.
Kepala eksekutif UNICEF Henrietta Fore juga mengatakan, COVAX telah mencapai kesepakatan jangka panjang dengan Institut Serum India untuk memasok 1,1 miliar dosis vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Novavax untuk COVAX.
Vaksinasi ini, akan diberikan selama beberapa tahun dengan biaya sekitar USD3 (sekitar Rp42 ribu) per dosis untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News