Ketegangan dan pertempuran di Ukraina bagian timur yang berbatasan dengan Rusia meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Pertempuran berlangsung antara pasukan Ukraina dan separatis pro-Rusia.
Ukraina menyebut konflik di perbatasan yang telah berlangsung selama tujuh tahun itu telah menewaskan 14 ribu orang.
Selama ini, Rusia dituduh membantu separatis Ukraina dengan menyalurkan bantuan pasukan dan senjata. Moskow berulang kali membantah tuduhan tersebut.
Baca: Rusia Tegaskan Tak Mau Berperang dengan Ukraina
Melihat adanya potensi peningkatan konflik di Ukraina, Biden kembali menelepon Putin. Ia menawarkan Putin untuk bertemu dan menggelar KTT di suatu negara, sembari menekankan komitmen AS dalam menghormati kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina.
"Biden juga menegaskan bahwa Amerika Serikat akan bertindak tegas dalam membela kepentingan nasional terkait aksi-aksi Rusia, seperti pembobolan siber dan intervensi pemilu," ujar pernyataan Gedung Putih, dikutip dari Independent pada Rabu, 14 April 2021.
"Beliau menyuarakan kekhawatirannya atas peningkatan pasukan Rusia di Krimea dan perbatasan Ukraina. Beliau menyerukan kepada Rusia untuk menurunkan ketegangan," sambungnya.
Gedung Putih menambahkan, Biden juga menekankan kembali tekad AS untuk membangun hubungan yang "stabil dan dapat diprediksi" dengan Rusia. Tawaran KTT dalam beberapa bulan ke depan diharapkan dapat membahas dan menyelesaikan "beragam isu" antara AS dan Rusia.
Moskow mengonfirmasi bahwa Biden telah kembali menelepon Putin dan menyampaikan harapannya untuk menormalisasi hubungan kedua negara. Rusia juga mengonfirmasi Biden telah menawarkan sebuah KTT, namun sejauh ini Putin belum mengeluarkan respons apapun mengenai tawaran tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News