Episentrum gempa berlokasi sekitar 160 kilometer dari ibu kota Port-au-Prince.
"Banyak rumah hancur. Orang-orang meninggal dunia, dan ada beberapa yang dirawat di rumah sakit," kata Christella Saint Hilaire, seorang warga Haiti yang tinggal dekat episentrum gempa, kepada kantor berita AFP, Minggu, 15 Agustus 2021.
"Saya sedang berada di dalam rumah saat gempa terjadi. Saya melihat kehancuran dari balik jendela. Sebongkah bagian tembok mengenai punggung saya, tapi saya tidak terlalu terluka," sambungnya.
Guncangan awal terasa di sejumlah wilayah di Karibia. Gempa kali ini merusak sekolah, rumah, dan bangunan-bangunan lainnya di Haiti.
Beberapa jam usai gempa, agensi perlindungan sipil Haiti memperbarui jumlah korban tewas dari 29 menjadi 304. Disebutkan masih ada ratusan orang yang "terluka dan hilang" dalam gempa kali ini.
"Petugas penyelamat profesional dengan dibantu warga telah menolong banyak orang dari balik reruntuhan. Rumah sakit terus menerima korban luka," ujar agensi tersebut.
Dengan banyaknya korban luka, sejumlah rumah sakit di area bencana kewalahan menangani pasien. Rumah sakit di tiga wilayah, yakni di Pestel, Corailes, dan Roseaux sudah tidak mampu lagi menerima pasien, ucap Jerry Chandler, kepala agensi perlindungan sipil Haiti.
Baca: Haiti Terapkan Status Darurat usai Gempa Tewaskan Lebih dari 300 Orang
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News