Survei dari Reuters/Ipsos mencatat elektabilitas Harris, yang didukung penuh Presiden AS Joe Biden, unggul tipis atas Trump dengan selisih 2 persen.
Sebagai perbandingan, Biden tertinggal dari Trump dengan selisih 2 persen dalam jajak pendapat pekan lalu sebelum ia mengumumkan pengunduran diri.
Jajak pendapat nasional yang diadakan pada Senin dan Selasa ini menunjukkan Harris unggul atas Trump di angka 44 persen berbanding 42, dengan margin of error sebesar 3 persen.
Setelah didukung Biden yang mengundurkan diri dari pemilu AS 2024, Harris memulai kampanye pemilihannya di hadapan kerumunan pemilih di Delaware pada Senin lalu dan di negara bagian penting Wisconsin di hari Selasa.
Kepercayaan Diri Demokrat
Ia menyerang Trump sebagai sosok yang dapat "membuat AS mundur." Kepada hadirin, Harris bertanya apakah mereka menginginkan negara yang "penuh kasih" di bawah kepemimpinannya, atau penuh "kebencian" jika Trump menjadi presiden."Kami percaya pada masa depan di mana setiap orang memiliki kesempatan tidak hanya untuk bertahan hidup, tetapi juga untuk maju," ungkap Harris.
Harris tiba di daerah Milwaukee setelah mendapatkan cukup dukungan nominasi dari delegasi Demokrat.
Kampanye di Milwaukee adalah kampanye umum perdananya sejak ia terjun ke dalam persaingan pemilu AS 2024 hanya dua hari yang lalu dengan dukungan Biden.
Acara tersebut mencerminkan semangat yang telah hilang di kalangan Demokrat dalam beberapa minggu terakhir, dan Harris bermaksud untuk memproyeksikan rasa percaya diri yang kuat mengenai pemungutan suara pada November mendatang.
Baca juga: Serang Trump di Wisconsin, Harris: Pilih Negara Penuh Kasih atau Kebencian?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News