Dalam bentrokan tersebut, dianggap sejumlah pihak sebagai yang paling intens dalam beberapa tahun terakhir, setidaknya 152 orang terluka.
"Amerika Serikat sangat khawatir atas kekerasan di Yerusalem hari ini, yang terjadi di Haram al-Sharif/Temple Mount. Kami meminta semua pihak untuk menahan diri, menghindari aksi serta retorika provokatif, dan menjaga status quo di Haram al-Sharif/Temple Mount," ujar keterangan Kementerian Luar Negeri AS, dikutip dari ANI, Sabtu, 16 April 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kami meminta petinggi Palestina dan Israel untuk bekerja sama secara kooperatif dalam menurunkan ketegangan dan memastikan keselamatan semua orang," sambungnya.
Kemenlu AS menambahkan bahwa Washington terus mengamati perkembangan di Yerusalem secara seksama dan akan berkoordinasi dengan petinggi Palestina dan Israel demi menurunkan ketegangan.
Bentrokan antar warga Palestina dan Israel terjadi sejak Jumat pagi. Aksi kekerasan tersebut terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antar kedua kubu dalam beberapa pekan terakhir, yang salah satunya dipicu serangan di Tel Aviv yang menewaskan sejumlah warga Israel. Serangan tersebut dibalas Israel dengan operasi militer di Tepi Barat dan sekitarnya.
Lebih dari 150 orang terluka dalam bentrokan di kompleks Masjid Al-Aqsa, dan sekitar 400 warga Palestina telah ditahan pasukan Israel. Bentrokan terjadi di saat Muslim sedang berpuasa di pekan kedua Ramadan, dan saat umat Kristiani menjalani tri suci Paskah.
Baca: Turki Kecam Serangan Israel Terhadap Warga Palestina di Masjid Al-Aqsa