Negosiasi dihentikan karena kedua kubu belum mencapai kata sepakat. Kedua kubu, yakni Iran dan grup P4 1 (Tiongkok, Rusia, Prancis, Inggris dan Jerman), kemungkinan akan berlanjut setelah musim liburan Natal.
Kepala negosiator Iran, Ali Bagheri Kani mengatakan kepada awak media bahwa kubu Eropa telah menerima tawaran Teheran sebagai "basis untuk dialog yang lebih serius dan berorientasi pada hasil."
Dilansir dari Yeni Safak, Sabtu, 18 Desember 2021, ia mengatakan kecepatan negosiasi perjanjian nuklir 2015 -- Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) -- sangat tergantung dari "itikad kubu sebelah." Bagheri-Kani mengatakan dialog putaran terbaru di Wina ini bisa menjadi yang terakhir jika kubu Eropa menerima pandangan dan posisi Iran.
Dalam pernyataan sebelumnya, Bagheri Kani Iran telah bertemu perwakilan Eropa Enrique Mora untuk "membicarakan situasi terkini" dan membahas "perkembangan ke depannya." Ia menyebut "kemajuan positif" tercapai pekan ini.
Bagheri Kani menambahkan, dialog mungkin akan berlanjut setelah "masa istirahat selama beberapa hari" ke depan
Mora, berbicara kepada awak media usai terhentinya dialog JCPOA, mengatakan bahwa kubu Eropa dan Iran telah membentuk sebuah "jalinan kerja yang sangat baik." Ia mengatakan baik kubu Eropa maupun Iran sama-sama memiliki "urgensi" untuk segera menyelesaikan dialog di Wina.
"Masih ada pekerjaan berat ke depan," tutur Mora. "Keputusan politik yang berat diperlukan untuk mencapai sebuah terobosan," sambungnya.
Menurut Mora, kubu Eropa telah memasukkan proposal Iran dalam kerangka dokumen yang "meliputi semua aspek negosiasi," termasuk pencabutan sanksi dan langkah-langkah pembatasan program nuklir.
Dialog terbaru di Wina digelar dalam upaya menghidupkan JCPOA, setelah Amerika Serikat secara sepihak mundur dari perjanjian tersebut di tahun 2018.
Baca: Mengaku Serius Jalani Dialog Nuklir, Iran Minta AS Cabut Sanksi
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News