Pemberontakan bersenjata oleh pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin, yang telah berjanji pada Jumat lalu untuk menggulingkan kepemimpinan militer Rusia, memicu krisis politik terbesar Rusia dalam beberapa dasawarsa terakhir.
Pada akhir pekan, Prigozhin memerintahkan pasukannya untuk bergerak ke Moskow, sebelum tiba-tiba menyuruh mereka berbalik arah setelah Presiden Belarusia Alexander Lukashenko menjadi perantara untuk mengakhiri krisis.
Memasuki hari Minggu, seperti dilansir dari laman AFP, seorang pejabat di wilayah selatan Voronezh, Maksim Yantsov, mengatakan bahwa 19 rumah rusak di desa Yelizavetovka akibat baku tembak yang melibatkan pasukan Wagner.
Di kota selatan Rostov-on-Don, yang telah diambil alih pasukan kecil Wagner, sekitar 10.000 meter persegi jalan telah rusak oleh jejak tank, kata wali kota Alexei Logvinenko dalam sebuah pernyataan di media sosial.
Pada akhir pekan, pihak berwenang di Voronezh melaporkan kebakaran besar di depot minyak yang tampaknya terjadi akibat pergerakan Wagner. Gubernur Voronezh Alexander Gusev tidak menyebutkan konsekuensi dari kebakaran itu.
Otoritas Rusia tidak melaporkan adanya korban jiwa, meski Wagner mengeklaim telah menembak jatuh beberapa pesawat dan helikopter.
Pemberontakan Wagner adalah puncak dari perseteruan lama Prigozhin dengan petinggi militer Rusia atas pelaksanaan operasi Moskow di Ukraina sejak tahun lalu.
Baca juga: Prigozhin Diimbau Jauhi Jendela Terbuka usai Wagner Batal Kudeta di Rusia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News