"Sebagai pemimpin dua negara demokrasi terbesar di (benua) Amerika, Presiden Biden dan Presiden Lula berjanji untuk bekerja sama memperkuat institusi demokrasi," kata Gedung Putih.
"Kedua pemimpin mencatat bahwa mereka terus menolak ekstremisme dan kekerasan dalam politik, mengutuk ujaran kebencian, dan menegaskan kembali niat mereka untuk membangun ketahanan masyarakat terhadap disinformasi, dan setuju untuk bekerja sama dalam masalah ini," sambungnya, dikutip dari laman Anadolu Agency, Sabtu, 11 Februari 2023.
Biden dan Lula menyaksikan gedung-gedung pemerintahan di negara mereka diserang kelompok sayap kanan. Di AS, massa pendukung mantan Presiden AS Donald Trump menyerbu Gedung Capitol pada 6 Januari 2021. Sementara di Brasil, ratusan pendukung eks Presiden Brasil Jair Bolsonaro menyerbu gedung Kongres Nasional bulan lalu.
Baca juga: Penyerbuan Kongres Brasil: Presiden Lula Pecat Panglima Militer
Selain soal demokrasi, Biden dan Lula juga membahas perubahan iklim. Pemerintahan Biden kemudian mengumumkan niatnya untuk bekerja dengan Kongres Brasil dalam menyediakan dana bagi program perlindungan dan pelestarian hutan hujan Amazon.
Keduanya juga membahas berbagai masalah global dan regional yang menjadi perhatian bersama, termasuk seputar agresi Rusia terhadap Ukraina dan aneksasi sebagian wilayahnya oleh Moskow.
Di akhir pernyataan dari Gedung Putih, Biden setuju untuk melakukan lawatan balasan ke Brasil.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id