"UE menyambut baik kesepakatan yang diumumkan tentang dimulainya kembali hubungan diplomatik antara Kerajaan Arab Saudi dan Republik Islam Iran, dan kami menantikan implementasinya," kata Peter Stano, juru bicara utama urusan eksternal UE, mengutip dari laman Yeni Safak.
Ia menambahkan, "Uni Eropa mengakui upaya diplomatik yang mengarah ke langkah penting ini."
Arab Saudi dan Iran adalah pusat keamanan regional, tegas Stano, dan mengatakan bahwa dimulainya kembali hubungan bilateral antar kedua negara "dapat berkontribusi pada stabilitas kawasan secara keseluruhan."
Prioritas utama Uni Eropa di Timur Tengah adalah untuk mencapai penurunan ketegangan dan mempromosikan perdamaian dan stabilitas, ungkap Stano.
"Serikat pekerja tetap siap terlibat dengan semua aktor di kawasan dalam pendekatan bertahap dan inklusif, dan dalam transparansi penuh," sambungnya.
Riyadh dan Teheran, dua tetangga Teluk Persia, memutus hubungan mereka setelah misi diplomatik Saudi di Teheran diserang massa yang marah pada Januari 2016 atas eksekusi seorang ulama Syiah Saudi, Sheikh Nimr al-Nimr.
Kedua tetangga yang terasing itu terlibat dalam pembicaraan maraton yang ditengahi Irak sejak April 2021 untuk memulihkan hubungan diplomatik. Baik Teheran maupun Riyadh mencatat kemajuan, tetapi terobosan itu tak kunjung tercapai.
Maraton diplomatik kembali digelar antar kedua negara, dengan Tiongkok sebagai mediatornya. Rangkaian pertemuan ini berbuah hasil positif.
Baca juga: Negara-Negara Arab Puji Pemulihan Hubungan antara Arab Saudi dan Iran
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News