Kementerian Luar Negeri Mesir berharap "perjanjian itu dapat meredakan ketegangan di kawasan dan berkontribusi dalam menstabilkan serta menjaga kemampuan keamanan nasional Arab."
Irak menyebut pengumuman pada Jumat kemarin itu sebagai sebuah "halaman baru yang dibuka dalam hubungan diplomatik antar kedua negara." Kesultanan Oman juga menyambut baik kesepakatan Arab Saudi dan Iran.
"Ini adalah win-win untuk semua orang dan akan menguntungkan keamanan regional dan global. Kami berharap dalam jangka panjang juga ada potensi peningkatan manfaat ekonomi untuk semua," tulis Menteri Luar Negeri Oman Badr Al-Busaidi di Twitter.
Melansir dari laman Yeni Safak, Sabtu, 11 Maret 2023, Perdana Menteri Qatar dan Menteri Luar Negeri Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani menyambut baik kesepakatan tersebut selama panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan.
Sheikh Mohammed menyatakan harapan bahwa perjanjian itu akan meningkatkan keamanan dan stabilitas di kawasan dan memenuhi aspirasi rakyat di Arab Saudi, Iran, dan seluruh kawasan.
Pernyataan sambutan lainnya diungkapkan oleh kelompok Houthi di Yaman, Hizbullah di Lebanon dan Hamas di Palestina.
Iran dan Arab Saudi sepakat melanjutkan hubungan setelah beberapa hari menjalani dialog antara pejabat tinggi keamanan di Beijing, Tiongkok.
Kedua negara tetangga memutuskan hubungan setelah misi diplomatik Saudi di Teheran diserang massa yang marah pada Januari 2016, menyusul eksekusi ulama Syiah Saudi Sheikh Nimr al-Nimr.
Kedua negara pernah terlibat dalam pembicaraan maraton sejak April 2021 untuk memulihkan hubungan. Pembicaraan itu ditengahi oleh Baghdad, Irak.
Teheran dan Riyadh mencatat kemajuan, tetapi terobosan itu sulit dicapai sampai akhornya muncul pengumuman kesepakatan pada Jumat kemarin.
Baca juga: PBB Puji Kesepakatan Arab Saudi dan Iran untuk Pulihkan Hubungan
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News