Data sonar dari pesawat tak berawak (drone) laut digunakan dalam pencarian puing pesawat.
Romeo berambisi mengungkap misteri pesawat Earhart, dan berencana meluncurkan misi untuk benar-benar menemukannya tahun ini atau pada 2025. Pesawat Earhart tak kunjung ditemukan sejak pencarian besar-besaran di AS di tahun 1937.
"Ia adalah orang hilang paling terkenal di Amerika, bukan? Selama dirinya hilang, akan selalu ada orang yang mencari," kata Romeo.
"Jika kami bisa membantu menyelesaikan kisah ini dan membawa pulang Amelia, kami akan sangat senang," sambungnya, seperti dikutip dari The Straits Times pada Rabu, 31 Januari 2024.
Pada tahun 1932, Amelia Earhart mencatat prestasi sebagai wanita pertama yang terbang solo dan tanpa henti melintasi Atlantik setelah Charles Lindbergh.
Earhart bersama navigator Fred Noonan berupaya mengelilingi dunia dengan pesawat, namun dinyatakan hilang saat terbang di Pasifik. Jika ia berhasil kala itu, Earhart akan menjadikan pilot wanita pertama yang mencapai prestasi luar biasa tersebut.
Baca juga: 20 Perempuan yang Paling Penting dalam Sejarah Dunia
Puing di Dasar Laut
Tony Romeo, kepala eksekutif perusahaan eksplorasi swasta Deep Sea Vision, berambisi memecahkan misteri Amelia Earhart yang telah berusia 87 tahun.Romeo meyakini puing pesawat Earhart berada lebih dari 5.000 meter di bawah permukaan laut, di lokasi berkisar 160 km dari Pulau Howland, wilayah antara Hawaii dan Australia.
Tim eksplorasi Deep Sea Vision, terdiri dari 16 anggota, telah mencari lebih dari 13.400 km persegi selama 100 hari di akhir 2023.
Romeo menyatakan bahwa gambar sonar dari drone laut dalam mengindikasikan adanya struktur menyerupai pesawat di dasar laut. Bentuk tersebut sesuai dengan ukuran Lockheed Model 10-E Electra yang diterbangkan Earhart.
Romeo menduga Earhart mungkin kehabisan bahan bakar dan melakukan pendaratan di permukaan laut sebelum pesawatnya tenggelam ke dasar laut. Menurutnya, puing pesawat diyakini tetap utuh selama bertahun-tahun di dasar laut, dengan pengaruh minim dari arus laut.
Jika misinya berjalan nanti, lanjtu Romeo, langkah pertama adalah memastikan puing tersebut adalah pesawat Earhart. Langkah selanjutnya, jika memungkinkan, adalah mengangkat reruntuhan ke permukaan laut dan membawanya ke daratan -- walau ia sadar proses tersebut mungkin memakan waktu bertahun-tahun. (Atika Pusagawanti)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News