"Saya telah berbicara dengan (Presiden Tiongkok) Xi tentang Taiwan. Kami setuju kami akan mematuhi Perjanjian Taiwan. Di situlah kami berada dan saya menjelaskan bahwa saya tidak berpikir dia harus melakukan apa pun selain mematuhi perjanjian," kata Biden kepada wartawan, seperti dikutip The Hill, Rabu 6 Oktober 2021.
Undang-Undang Hubungan Taiwan, salah satu dari beberapa papan yang mendasari hubungan diplomatik saat ini antara AS, Tiongkok dan Taiwan, disahkan oleh Kongres pada tahun 1979. Perjanjian itu disepakati untuk menjaga perdamaian, keamanan, dan stabilitas di Pasifik Barat dengan mempertahankan perdagangan yang bersahabat, budaya, dan hubungan lainnya" antara Washington dan Taipei.
Undang-undang tersebut mempertahankan hubungan tidak resmi dan nondiplomatik antara Taiwan dan AS sehingga memungkinkannya diperlakukan sebagai negara asing tanpa diakui secara resmi.
Perjanjian itu juga bergantung pada pembentukan hubungan diplomatik AS-Tiongkok di masa depan pada pemahaman bahwa masa depan Taiwan akan ditentukan secara damai.
Awal tahun ini, para pejabat AS memperingatkan bahwa Tiongkok mungkin berusaha untuk mencaplok Taiwan dalam waktu dekat. Sementara pada Senin, para pejabat Taiwan mengatakan negara itu sedang mempersiapkan kemungkinan perang dengan Negeri Tirai Bambu.
Undang-Undang Hubungan Taiwan sengaja dibuat tidak jelas tetapi menyatakan bahwa AS "akan menyediakan Taiwan bantuan pertahanan dan layanan pertahanan dalam jumlah yang mungkin diperlukan untuk memungkinkan Taiwan mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang memadai." Sifat dan kuantitas pertahanan yang diberikan oleh AS dimaksudkan untuk ditentukan oleh Kongres dan presiden.
Tiongkok baru-baru ini meningkatkan retorikanya terhadap pulau yang diperintah secara demokratis, yang diklaim kedaulatannya. Pejabat Taiwan pada hari Senin mengatakan Tiongkok mengirim 52 pesawat militer ke wilayah udaranya, menandai provokasi terbesar dari Tiongkok.
Kementerian Luar Negeri AS mengatakan pada Minggu bahwa mereka "sangat prihatin" tentang "aktivitas militer provokatif Tiongkok di dekat Taiwan" menyusul penyusupan baru-baru ini ke wilayah udara Taiwan.
"Kami mendesak Beijing untuk menghentikan tekanan dan paksaan militer, diplomatik, dan ekonominya terhadap Taiwan," tutur Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ned Price.
Pada Selasa, Gedung Putih mengumumkan bahwa penasihat keamanan nasional Jake Sullivan akan bertemu dengan diplomat tinggi Tiongkok Yang Jiechi di Swiss minggu ini. Sullivan kemungkinan akan menekan Yang terkait provokasi Tiongkok baru-baru ini.
“Kami akan terus berupaya mengelola persaingan antara AS dan Tiongkok secara bertanggung jawab dan itulah yang dibicarakan dalam pertemuan ini,” pungkas Wakil Juru Bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre kepada wartawan, Selasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News