Ditampar Warga, Presiden Prancis Banjir Dukungan
Willy Haryono • 09 Juni 2021 07:13
"Kami tidak memiliki komentar lebih lanjut pada saat ini. Interaksi dengan kerumunan dan jabat tangan dilanjutkan. Perjalanan berlanjut,” imbuh pernyataan itu, dikutip pada Rabu 9 Juni 2021.
Setelah insiden, Macron menegaskan akan tetap menemui warga. "Saya akan selalu bertemu orang-orang," ujar Macron kepada wartawan pada Selasa malam, ketika dia menyapa kerumunan di kota terdekat Valence, kali ini ditemani oleh istrinya, Brigitte Macron.
“Beberapa orang mengekspresikan kemarahan, terkadang kekacauan, itu kemarahan yang sah, dan kami akan terus merespons. Kebodohan dan kekerasan, tidak, tidak dalam demokrasi,” katanya.
Banjir dukungan
Berbicara di Majelis Nasional, majelis rendah parlemen Prancis, Perdana Menteri Jean Castex mengatakan "melalui kepala negara, itulah demokrasi yang telah ditargetkan." Anggota parlemen dari seluruh spektrum politik berdiri dan bertepuk tangan keras untuk menunjukkan dukungan.
“Demokrasi adalah tentang debat, dialog, konfrontasi ide, ekspresi ketidaksetujuan yang sah, tentu saja, tetapi dalam kasus apa pun itu tidak boleh berupa kekerasan, serangan verbal, dan bahkan lebih sedikit serangan fisik,” kata Castex.
Pemimpin sayap kanan Marine Le Pen dengan tegas mengutuk di Twitter "agresi fisik yang tidak dapat ditoleransi yang menargetkan presiden Republik."
Tampak marah, dia kemudian mengatakan bahwa meskipun Macron adalah musuh politik utamanya, serangan itu “sangat, sangat tercela.”
Mantan Presiden Francois Hollande dari Partai Sosialis menulis tweet bahwa tamparan itu adalah "pukulan yang tak tertahankan dan tak tertahankan terhadap institusi kita. Seluruh bangsa harus menunjukkan solidaritas dengan kepala negara."
Kurang dari satu tahun sebelum pemilihan presiden Prancis berikutnya, Macron yang berhaluan tengah memulai “tour de France” politik. Dia berencana untuk mengunjungi wilayah-wilayah Prancis dalam beberapa bulan mendatang untuk “merasakan denyut nadi negara” ketika pemerintah berupaya untuk menghidupkan kembali ekonomi negara yang dilanda pandemi.
Macron mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa dia ingin terlibat dengan orang-orang dalam konsultasi massal dengan publik Prancis yang bertujuan untuk bangkit kembali dari pandemi dan mempersiapkan kemungkinan kampanyenya untuk masa jabatan kedua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)