Dua dari tiga drone berhasil dicegat, namun satu lainnya memicu kerusakan di rumah PM al-Kadhimi di Green Zone, Baghdad. Sang perdana menteri selamat, sementara beberapa pengawalnya terluka.
Dalam sebuah pernyataan pers, jajaran anggota DK PBB mengekspresikan kelegaan mereka atas selamatnya PM al-Kadhimi. DK PBB kemudian sekali lagi menekankan dukungan terhadap kemerdekaan, kedaulatan, kesatuan, integritas wilayah, proses demokrasi dan kesejahteraan Irak.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Terorisme dalam semua bentuk dan manifestasinya merupakan salah satu ancaman paling serius terhadap perdamaian dan keamanan internasional," ujar pernyataan DK PBB, melabeli serangan di rumah PM Irak sebagai aksi teroris.
Baca: Turki Kecam Serangan Teror di Rumah PM Irak Mustafa al-Kadhimi
Dikutip dari Telesur, Selasa, 9 November 2021, DK PBB menggarisbawahi perlunya mengidentifikasi pelaku, perencana, penyalur dana, dan sponsor terkait serangan terhadap PM al-Kadhimi. Saat sudah diidentifikasi, lanjut DK PBB, para pelaku harus segera diseret ke hadapan hukum.
Selain itu, DK PBB juga menyerukan negara-negara dunia untuk bekerja sama secara aktif dengan Irak dan otoritas lainnya terkait serangan kemarin.
"Segala aksi terorisme bersifat kriminal dan tidak dapat dibenarkan, terlepas dari apapun motivasinya. Semua negara perlu terus memerangi ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional ini," sebut DK PBB.
Sebelumnya, PM al-Kadhimi mengaku sudah mengetahui siapa pihak yang mencoba membunuhnya. Ia berjanji akan segera mengungkap identitas mereka.
Hanya satu petunjuk yang diberikan PM al-Kadhimi, yaitu bahwa para pelaku adalah mereka yang telah membunuh Nibras Farman, seorang petinggi Badan Intelijen Nasional Irak (INIS).